9 Fakta Kozuki Sukiyaki One Piece! Ternyata Pencipta Sandai Kitetsu?

waktu baca 3 menit
Hai, Sobat Penjelajah sulawesitoday! Foto: tangkap layar instagram

Hai, Sobat Penjelajah sulawesitoday!

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Kozuki Sukiyaki alias Tenguyama Hitetsu dalam One Piece? Nah, ternyata di balik topeng tengu dan pedangnya yang mengesankan, ada fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Yuk, kita intip bersama-sama!

  • Informasi Dasar Kozuki Sukiyaki/Tenguyama Hitetsu One Piece

Usianya 81 tahun.

Lahir pada tanggal 19 Mei.

Tingginya mencapai 214 cm.

Golongan darahnya F.

Merupakan asli dari Wano.

  • Keluarga Kozuki Sukiyaki

Sukiyaki adalah ayah dari Kozuki Oden.

Sehingga, Sukiyaki adalah kakek dari Momonosuke dan Hiyori.

Bab 1053 memberikan petunjuk bahwa beberapa pengikut Momo mungkin sudah mengetahui hubungan keluarga ini.

  • Dikira Mati, Ternyata Dikurung

Sukiyaki sebenarnya tidak mati seperti yang dikatakan sebelumnya.

Ia dikurung, dan baru bisa meloloskan diri setelah Oden meninggal dan situasi di Wano berubah.

  • Pencipta Sandai Kitetsu

Ternyata, Kozuki Sukiyaki alias Tenguyama Hitetsu adalah pencipta Sandai Kitetsu.

Fakta ini diungkap langsung oleh Hitetsu kepada Zoro di bab 955.

  • Pembuat Pedang yang Hanya untuk Hobi

Hitetsu mengakui bahwa meskipun memiliki keterampilan pembuatan pedang, ia melakukannya hanya sebagai hobi.

  • Satu dari Tiga Shogun Wano yang Diketahui

Sukiyaki adalah salah satu dari tiga shogun Wano yang pernah diketahui, bersama dengan Orochi dan Momonosuke.

  • Sukiyaki Mengetahui Soal Pluton

Nico Robin meyakini bahwa Pluton berada di Wano, dan Sukiyaki membenarkannya.

  • Salah Satu yang Bisa Baca Poneglyph dan Masih Hidup

Sebagai bagian dari klan Kozuki, Sukiyaki adalah salah satu karakter yang bisa membaca Poneglyph dan masih hidup.

  • Pengisi Suara Kozuki Sukiyaki

Pengisi suaranya adalah Ryūzaburō Ōtomo, yang juga mengisi suara Tenguyama Hitetsu.

Kesamaan pengisi suara ini menjadi salah satu faktor mengapa teori Hitetsu dan Sukiyaki sebagai orang yang sama benar adanya.

Mengungkap Misteri Sukiayaki One Piece: Tengu, Kematian, dan Pertumbuhan Momonosuke

  • Siapa itu Sukiyaki One Piece?

Sukiayaki adalah salah satu karakter penting dalam dunia One Piece. Beliau adalah ayah dari Kozuki Oden, seorang karakter terkenal dalam cerita ini. Sukiyaki adalah daimyo dari Kuri, dan pemimpin Kozuki Clan. Beliau diperkenalkan sebagai sosok bijaksana yang memiliki peran penting dalam membangun kekuatan Kozuki Clan.

  • Apakah Kozuki Sukiyaki Masih Hidup?

Menurut informasi yang dapat ditemukan dari cerita One Piece, Kozuki Sukiyaki telah meninggal dunia. Meskipun tidak banyak detail yang diberikan mengenai kematian beliau, namun meninggalnya Sukiyaki memainkan peran penting dalam perkembangan cerita dan nasib Kozuki Clan.

  • Siapa Tengu di One Piece?

Tengu, juga dikenal sebagai Kozuki Yasuie, adalah karakter misterius yang muncul di Wano Country. Beliau adalah ayah dari Kozuki Hiyori dan Kozuki Momonosuke. Sebagai seorang pemberontak dan tokoh yang mencintai kebebasan, perannya dalam cerita berkaitan dengan konflik antara Kozuki Clan dan Orochi.

  • Mengungkap Rahasia Pertumbuhan Momonosuke

Pertanyaan menarik lainnya adalah mengenai pertumbuhan Momonosuke, yang pada awalnya diperkenalkan sebagai seorang anak kecil. Dalam cerita, kita mengetahui bahwa Momonosuke sebenarnya memiliki kemampuan untuk tumbuh dewasa secara cepat, suatu kemampuan yang berasal dari buah iblis yang dimilikinya, yaitu buah iblis jenis Zoan “Fuku Fuku no Mi.”

Buah iblis ini memberikan kemampuan Momonosuke untuk berubah menjadi dewasa sesuai keinginannya. Hal ini menjadi salah satu elemen unik dalam plot One Piece dan memberikan dimensi baru pada karakter Momonosuke.

Dengan begitu, kita sekarang memahami bahwa Momonosuke bukanlah anak kecil selamanya, tetapi memiliki kemampuan untuk mengubah penampilannya sesuai kebutuhan.

Baca juga: 8 Fakta Thorkell Vinland Saga, Berdasarkan Tokoh Nyata!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *