Ancaman Baru di Bumi: Lubang Ozon Antartika Bertahan Lama, Bahayakan Penguin dan Anjing Laut!

waktu baca 2 menit
Foto: Es di Antartika. Antartika, benua paling selatan di planet kita, terkenal dengan hamparan esnya yang luas dan menakjubkan. Es ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari es laut yang mengapung di permukaan laut hingga lapisan es raksasa yang menutupi sebagian besar benua. (Muhammad Aqil Azizi/tangkap layar unsplash)

Ancaman Baru di Bumi: Lubang Ozon Antartika Bertahan Lama, Bahayakan Penguin dan Anjing Laut!

Sulawesitoday – Selama 25 tahun, kita melihat secercah harapan dengan penyusutan lubang ozon di Antartika. Tapi, kabar buruk datang! Lubang ozon yang biasanya menutup di musim semi, kini bertahan hingga Desember.

Fenomena ini memicu kekhawatiran para ilmuwan, terutama dampaknya pada biota Antartika, seperti penguin dan anjing laut.

Mengapa Ozon Penting?

Ozon bagaikan tameng pelindung Bumi dari sinar ultraviolet (UV) matahari yang berbahaya. Paparan UV berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, hingga kerusakan sistem kekebalan tubuh.

Selama setengah abad, manusia merusak ozon dengan bahan kimia seperti CFC. Untungnya, bahan kimia ini dilarang. Tapi, efeknya masih terasa. CFC memiliki masa hidup panjang, butuh puluhan tahun untuk menghilang dari atmosfer. Inilah mengapa lubang ozon masih terlihat, terutama di Antartika.

Lubang Ozon yang Bertahan Lama

Sejak 2020, fenomena aneh terjadi. Lubang ozon di Antartika bertahan hingga Desember. Penyebabnya? Kebakaran hutan Australia 2019-2020, letusan gunung berapi bawah laut di Tonga, dan fenomena La Niña 3 tahun berturut-turut.

Abu dan asap dari kebakaran hutan dan gunung berapi dapat mencapai stratosfer, lapisan atmosfer tempat ozon berada. Di sana, terjadi reaksi kimia yang merusak ozon.

Parahnya, fenomena ini terjadi bersamaan dengan hilangnya es laut di Antartika. Hilangnya es laut berarti hewan dan tumbuhan tidak punya tempat berlindung dari paparan sinar UV yang tinggi.

Dampak pada Biota Antartika

Hewan yang berkembang biak di musim panas, seperti penguin dan anjing laut, terancam paparan UV tinggi. Sinar UV akan memantul dari es dan salju, memperparah efeknya.

Pada manusia, paparan UV tinggi dapat menyebabkan kanker kulit dan katarak. Meskipun penguin dan anjing laut memiliki bulu pelindung, matanya tidak terlindungi.

Dampak jangka panjangnya masih belum pasti. Penelitian tentang efek UV pada hewan Antartika masih minim, kebanyakan dilakukan di kebun binatang.

Namun, kekhawatiran tetap ada. Paparan UV di awal musim panas dapat membahayakan hewan muda, seperti anak penguin dan anjing laut yang baru lahir.

Masa Depan yang Tidak Pasti

Para ilmuwan tidak yakin apakah fenomena lubang ozon yang bertahan lama ini akan terus berlanjut. Tapi, mereka tahu bahwa perubahan iklim membawa perubahan pada atmosfer.

Agar pemulihan ozon berjalan sesuai rencana, kita semua harus segera bertindak. Mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan adalah kunci untuk melindungi Bumi dan biotanya, termasuk penguin dan anjing laut di Antartika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *