Bagaimana Indonesia Menjadi Negara yang Rawan Bencana Alam?

waktu baca 2 menit
llustrasi dampak gempa Bumi akibatkan kerusakan jalanan. Foto: tangkap layar unsplash.

Sulawesitoday – Indonesia, negara kepulauan tropis yang kaya akan keindahan alam, namun tidak bisa menghindar dari ancaman bencana alam.

Mengapa Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam, terutama gempa bumi? Mari kita telusuri fakta-fakta yang menyertainya.

  1. Berada di Cincin Api Pasifik

Indonesia terletak di wilayah Cincin Api Pasifik, tempat bertemunya banyak lempeng tektonik. Dari 452 gunung berapi yang terdapat di Cincin Api Pasifik, sekitar 127 berada di Indonesia. Menurut National Geographic, 90 persen gempa bumi di dunia berasal dari Cincin Api Pasifik. Kondisi ini membuat Indonesia rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung.

  1. Berada di Sabuk Alpide

Sabuk Alpide, sabuk seismik yang terbentuk dari pertemuan lempeng Eurasia, India, dan Australia, juga melintasi Indonesia. Sabuk Alpide menjadi wilayah kedua paling rawan gempa bumi setelah Cincin Api Pasifik. Tekanan akibat pergerakan lempeng dapat menyebabkan gempa bumi yang signifikan, menjadikan Indonesia rentan terhadap risiko tersebut.

  1. Curah Hujan Tinggi

Indonesia memiliki curah hujan tinggi, berkisar antara 1.000 hingga 4.000 mm per tahunnya. Wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa menerima sebagian besar energi matahari, menyebabkan penguapan yang tinggi dan curah hujan yang melimpah. Tingginya curah hujan membuat Indonesia rentan terhadap bencana banjir dan longsor, terutama di daerah gunung dan dataran miring.

  1. Wilayah Tropis

Berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis. Posisi geografis pada 23,5 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan menjadikan Indonesia rentan terhadap badai, topan, dan siklon tropis. Keadaan ini sering kali menyebabkan kerugian besar, baik dalam hal kerusakan infrastruktur maupun kehilangan nyawa.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana alam. Penting untuk terus meningkatkan upaya mitigasi, kewaspadaan, dan penanganan bencana guna melindungi masyarakat dan lingkungan. Semoga dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, kita dapat lebih siap menghadapi dan merespons bencana alam di masa depan.

Baca juga: Terkait keterbatasan personel, Polda Sulteng ajak warga jaga keamanan malam tahun baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *