Sulawesitoday-Badan Karantina Indonesia (Barantin) telah melakukan kunjungan ke kebun dan rumah kemas buah durian di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengawal persiapan audit yang akan dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok (GACC).
Kepala Barantin, Sahat M Panggabean, menyatakan, “Tujuan dari kunjungan kebun dan rumah kemas PT FXX dan PT ADI adalah untuk memastikan persyaratan yang diminta oleh Pemerintah Tiongkok dapat kami penuhi dengan baik, sehingga durian kami dapat mencapai pasar Tiongkok.”
Selama kunjungannya, Sahat juga berdiskusi dengan petani durian untuk mendengar langsung kebutuhan dan kendala yang dihadapi oleh mereka. “Tiga isu yang disampaikan oleh para petani, yakni terkait pupuk, mata air, dan masalah penyakit, menjadi catatan bagi kami untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sahat menjelaskan bahwa kebun dan rumah kemas di Kabupaten Parigi Moutong telah siap untuk diaudit oleh Pemerintah Tiongkok (GACC). “Kami sebenarnya sudah siap untuk diaudit oleh Tiongkok. Semua traceability atau ketertelusuran produk ada, dan kami sudah mengirim surat kepada GACC. Sekarang kami tinggal menunggu kabar dari pihak GACC,” katanya.
Sahat juga menekankan bahwa ketika suatu daerah telah ditetapkan sebagai kota durian, itu berarti daerah tersebut telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, termasuk dalam hal anggaran. “Lebih lanjut, menjadi tanggung jawab kami untuk memberikan bantuan terkait hal-hal yang masih kurang,” tambahnya.
Dengan melihat potensi ekonomi yang besar, Sahat berharap agar masyarakat yang memiliki lahan yang cocok dapat memanfaatkannya menjadi kebun durian. “Saya berharap, durian dari Indonesia bisa menjadi primadona dan dapat menguasai pasar dunia,” tutupnya
