GIF-banner-2024

Banjir di Morut, Satlantas Polres Bantu Warga Melintasi Genangan Air

waktu baca 2 menit
Foto: seorang polisi membantu warga melintasi genangan air akibat Banjir yang terjadi pada hari Minggu 28 April 2024 ini setinggi lutut orang dewasa, sehingga mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas warga. (Aswadin).

Banjir di Morut, Satlantas Polres Bantu Warga Melintasi Genangan Air

Morowali Utara, Sulawesi Tengah – Hujan deras yang mengguyur wilayah Morowali Utara (Morut) selama beberapa hari ini menyebabkan debit air Sungai La’a meluap dan menggenangi Jalan Trans Sulawesi di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.

Banjir yang terjadi pada hari Minggu 28 April 2024 ini setinggi lutut orang dewasa, sehingga mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas warga.

Melihat kondisi tersebut, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Morowali Utara yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas AKP Arta Dwi Kusuma, S.T.K., S.I.K., M.H., segera turun ke lokasi untuk membantu warga dan mengatur lalu lintas.

“Ketinggian air di lokasi mencapai 30 hingga 45 cm, sehingga arus lalu lintas sedikit terhambat, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua,” jelas AKP Arta.

“Kami mengimbau bagi pengendara motor, terutama matic, untuk mematikan kendaraannya jika ingin melintas di daerah banjir,” lanjutnya.

Petugas Satlantas juga membantu mendorong kendaraan warga yang mogok dan mengevakuasi anak-anak yang terjebak di tengah banjir.

“Kami juga dibantu oleh personel Damkar Kabupaten Morowali Utara dalam melakukan pengaturan lalu lintas dan evakuasi warga,” tambah AKP Arta.

Banjir di Kecamatan Petasia Timur ini merupakan kiriman dari banjir di Kecamatan Mori Atas yang mengalir melalui Sungai La’a.

“Tidak menutup kemungkinan ketinggian air dapat bertambah jika intensitas hujan di Kecamatan Mori Atas tinggi,” ungkap AKP Arta.

Warga diimbau untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di tengah kondisi cuaca yang ekstrem ini.

“Jika memungkinkan, hindari melintas di daerah rawan banjir,” pesan AKP Arta.

Dampak Banjir Bagi Warga

Banjir di Morowali Utara tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga berdampak pada aktivitas warga. Banjir menyebabkan beberapa rumah warga terendam air dan membuat mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, seperti jalan dan jembatan. Hal ini tentu saja akan memperlambat aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.

Pemerintah daerah setempat telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi banjir ini. Tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Warga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya bencana alam, seperti banjir. Penting untuk mengetahui tempat-tempat evakuasi dan memiliki rencana evakuasi yang matang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *