Bantuan Rp10 Miliar untuk Warga Miskin Sulteng: Upaya Tanggap Krisis Kemanusiaan Mendekati Lebaran

waktu baca 2 menit
Foto: Dinsos Sulteng membagikan secara simbolis bantuan Rp10 Miliar untuk warga miskin di Sulteng, Sabtu 24 Maret 2024. (Amirullah)

Bantuan Rp10 Miliar untuk Warga Miskin Sulteng: Upaya Tanggap Krisis Kemanusiaan Mendekati Lebaran

Sulawesitoday – Menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi kemiskinan dengan mengalokasikan bantuan tunai senilai Rp10 miliar kepada warga miskin, Sabtu 24 Maret 2024.

Meskipun telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, program tersebut tetap menjadi penunjuk semangat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Kepala Dinas Sosial Pemprov. Sulteng, Hasbiah Zaenong, mengungkapkan bahwa bantuan tunai tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah setempat untuk memberikan perlindungan sosial kepada warga yang membutuhkan.

“Tahun ketiga sejak pak Gubernur dan Wakil Gubernur memerintahkan pada kami untuk memberikan bantuan tunai ke warga miskin setiap tahun. Semua bantuan diambil di Bank Sulteng,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), terjadi penurunan signifikan dalam tingkat kemiskinan ekstrem di Sulteng, dari 3,02 persen pada tahun 2022 menjadi 1,44 persen pada tahun 2023.

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemberian bantuan tunai telah memberikan dampak positif dalam mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Hasbiah juga menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tunai dilakukan dalam dua tahap setiap tahunnya. Tahap pertama, sebesar Rp10 miliar, disalurkan menjelang Idul Fitri, sementara tahap kedua, sebesar Rp19 miliar, disalurkan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Hal ini memastikan bahwa bantuan tersebut tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi penerima.

Meskipun angka kemiskinan di Sulteng masih fluktuatif dan rentan terhadap dampak inflasi serta faktor eksternal lainnya, kebijakan pemberian bantuan tunai tetap menjadi salah satu upaya strategis dalam memperkuat jaring pengaman sosial bagi warga miskin di daerah tersebut.

Christina Shandra Tobondo, Kepala Bappeda Sulteng, menegaskan hal ini dengan mengatakan, “Kebijakan BanTu tak lain adalah upaya jaring pengaman sosial merk Sulteng bagi warga miskin menjelang lebaran.”

Proses penyaluran bantuan tunai telah dimulai sejak 22 Maret 2024 di beberapa Kabupaten dan Kota di Sulteng, termasuk Kabupaten Bangkep, Poso, Tojo Una-Una, dan Kabupaten Donggala.

Kota Palu dijadwalkan akan menerima penyaluran pada Senin, 25 Maret 2024. Gubernur Sulteng akan secara simbolis memberikan bantuan tunai di Parigi Moutong sebagai bagian dari rangkaian penyaluran tersebut.

Dengan alokasi dana sebesar Rp10 miliar, bantuan tunai ini tidak hanya sekadar bantuan materi, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan sosial masyarakat di Sulawesi Tengah.

Seiring berjalannya waktu, diharapkan upaya-upaya ini dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan dampak yang lebih besar dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Sulteng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *