Bentuk Galaksi di Alam Semesta Ada Berapa Macam?

Perbesar

Bentuk Galaksi di Alam Semesta Ada Berapa Macam – Galaksi Bima Sakti, meskipun terkenal, hanyalah salah satu dari banyak galaksi yang ada dalam alam semesta. Galaksi ini sering digambarkan sebagai cakram biru yang berputar-putar, namun menariknya terdapat berbagai bentuk galaksi selain cakram tersebut.

Berdasarkan klasifikasi dasar, terdapat dua jenis bentuk galaksi, yaitu piringan (cakram) dan elips. Ahli astrofisika teoritis, Cameron Hummels dari Caltech, menjelaskan bahwa galaksi cakram juga dikenal sebagai galaksi spiral yang memiliki bentuk mirip dengan telur goreng.

Galaksi ini memiliki pusat yang lebih bulat, seperti kuning telur, yang dikelilingi oleh piringan gas dan bintang. Contoh galaksi yang termasuk dalam kategori ini adalah Bima Sakti dan Andromeda, yang merupakan tetangga terdekat kita. Secara teori, galaksi cakram awalnya terbentuk dari awan hidrogen. Gravitasi kemudian menggabungkan partikel gas tersebut.

Ketika atom hidrogen mendekat, awan mulai berputar dan massa kolektifnya meningkat, sehingga gaya gravitasi pun meningkat. Akibatnya, gas tersebut runtuh membentuk piringan yang berputar-putar.

Sebagian besar gas berada di tepinya, yang menjadi tempat terbentuknya bintang-bintang baru. Edwin Hubble, yang mengonfirmasi keberadaan galaksi di luar galaksi Bima Sakti, menyebutkan bahwa galaksi cakram merupakan galaksi tipe akhir karena terbentuk belakangan dalam sejarah alam semesta.

Sementara itu, galaksi elips, yang disebut oleh Hubble sebagai galaksi tipe awal, tampak lebih tua. Berbeda dengan galaksi cakram yang berotasi, bintang-bintang dalam galaksi elips memiliki gerakan yang lebih acak. Galaksi elips dianggap sebagai hasil dari penggabungan galaksi.

Ketika dua galaksi dengan massa yang sama bergabung, bintang-bintang dalamnya saling tarik menarik secara gravitasi, mengganggu rotasi bintang dan membentuk orbit yang lebih acak.

Meskipun penggabungan galaksi dapat terjadi, tidak semua penggabungan tersebut menghasilkan galaksi elips. Bima Sakti, misalnya, meskipun cukup tua dan besar, tetap mempertahankan bentuk cakramnya.

Galaksi ini bertambah massanya dengan menarik galaksi kerdil yang jauh lebih kecil dari Bima Sakti dan mengumpulkan gas bebas dari alam semesta. Dalam jutaan atau bahkan miliaran tahun ke depan, dua galaksi spiral dapat bergabung dan membentuk galaksi elips.

Namun, proses penggabungan ini memakan waktu yang sangat lama. Bahkan ada penggabungan yang bergerak sangat lambat sehingga tampak statis.

“Mereka praktis berada dalam keadaan yang sama, tidak berubah sepanjang sejarah peradaban manusia,” ungkap Robert Bassett, seorang astrofisikawan observasional yang mempelajari evolusi galaksi di Universitas Swinburne di Melbourne, Australia.

Terakhir, terdapat bentuk galaksi yang kurang umum yang disebut galaksi lenticular. Galaksi ini tampak seperti perpaduan antara galaksi elips dan galaksi cakram.

Ketika galaksi cakram sudah menggunakan semua gasnya dan tidak dapat membentuk bintang baru, bintang-bintang yang ada mulai berinteraksi. Tarikan gravitasi antara bintang-bintang tersebut menciptakan bentuk yang terlihat seperti elips, tetapi tetap berupa piringan yang berputar.

Bentuk-bentuk galaksi ini kemudian dapat disimpulkan dengan menggunakan ribuan gambar 2D dan mengandalkan properti lain seperti warna dan gerakan galaksi. Sebagai contoh, usia galaksi cakram dapat diperkuat dengan warna birunya. Namun, meskipun telah banyak yang dipelajari tentang struktur galaksi, masih banyak hal yang belum kita ketahui.

“Pembentukan dan evolusi galaksi adalah salah satu pertanyaan terbuka terbesar dalam bidang astronomi dan astrofisika,” tutup Hummels.

Baca juga: Misteri dan Bahaya: Menelusuri Keunikan Danau-Danau Mematikan di Dunia