Beras SPH Jadi Pilihan Utama Masyarakat Menghadapi Lonjakan Harga

waktu baca 2 menit
Beras SPH Jadi Pilihan Utama Masyarakat Menghadapi Lonjakan Harga

Beras SPH Jadi Pilihan Utama Masyarakat Menghadapi Lonjakan Harga

Sulawesitoday– Dalam mengantisipasi lonjakan harga beras premium di pasaran, Pemerintah Kota Palu menekankan pentingnya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola oleh Bulog sebagai alternatif yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Rahmad Mustafa, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palu, mengatakan,

“Harga beras SPHP yang terjangkau, sekitar Rp10.900 per kilogram sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), menjadi solusi mengimbangi lonjakan harga beras premium di pasaran.”

Lonjakan harga beras premium diyakini berpotensi mempengaruhi tingkat inflasi di daerah, sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) gencar melakukan berbagai intervensi untuk mengendalikan harga.

Terobosan dilakukan melalui pengendali inflasi daerah (TPID) dan satuan tugas (satgas) pangan, termasuk inspeksi mendadak terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional.

“Pasar murah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mendekatkan akses pasar kepada masyarakat,

” tambah Rahmad. Pasar murah tersebut, yang perdana dilaksanakan pada tanggal 5-6 Maret 2024, kembali digelar selama dua hari pada tanggal 14-15 Maret 2024.

Ketersediaan beras SPHP di gudang Bulog dipastikan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.

Kolaborasi antara Pemkot Palu dan Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah dalam penyediaan pasokan bahan pangan terus dilakukan, dengan ketersediaan stok beras SPHP untuk Kota Palu saat ini mencapai lebih dari 2 ribu ton.

Selain beras, ketersediaan minyak goreng dan daging kerbau di gudang logistik Bulog juga cukup stabil.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan bahan pokok saat ini cukup untuk konsumsi beberapa bulan ke depan, meskipun terjadi lonjakan harga beras premium di pasar,” jelas Rahmad.

Data BPJS mencatat perkembangan inflasi kota Palu pada Bulan Februari 2024 sebesar 0,30 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai 0,45 persen.

“Kami berharap masyarakat memanfaatkan komoditas pangan yang disediakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *