Banner PUPR 2024

Bulog Tambah 9.800 Ton Beras Impor untuk Stabilitas Pangan Sulteng

waktu baca 2 menit
Foto: Perusahaan Umum (Perum) Bulog meninjau 9.800 ton beras impor dari Myanmar dan Vietnam untuk ketersediaan pangan di Sulawesi Tengah. (Muhammad Aqil Azizi)

Bulog Tambah 9.800 Ton Beras Impor untuk Stabilitas Pangan Sulteng

Sulawesitoday – Perusahaan Umum (Perum) Bulog menambah 9.800 ton beras impor dari Myanmar dan Vietnam untuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam upaya memastikan ketersediaan pangan yang memadai di daerah tersebut.

Menurut Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah, Heriswan, stok beras di gudang Bulog Sulteng saat ini mencapai 13.172 ton.

“Beras impor tersebut, sebanyak 5.000 ton dari Myanmar dan 4.800 ton dari Vietnam, sedang dalam proses perjalanan menuju Sulteng,” ujarnya.

Dengan penambahan ini, total ketersediaan beras di Sulteng mencapai 24.772 ton, jumlah yang dinilai sangat memadai untuk menjaga ketahanan pangan daerah.

Kepastian Ketersediaan Pangan Bagi Masyarakat

Heriswan menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir, karena ketersediaan pangan di Sulteng sangat memadai, terutama pasokan beras. “Kami menjamin ketersediaan pangan di Sulteng sangat memadai, terutama beras,” katanya.

Selain itu, Heriswan juga menyampaikan bahwa harga beras di pasar-pasar tradisional mulai turun. “Harga beras yang sebelumnya naik Rp17 ribu per kilogram, kini menjadi Rp16 ribu per kilogram,” katanya. Hal ini merupakan dampak dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dengan pengadaan beras impor.

Menurut Heriswan, pengadaan beras impor merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional.

“Kami sebagai lembaga ditugaskan negara dalam urusan logistik pangan, tentunya selalu melakukan upaya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat supaya daya beli meningkat dan harga stabil,” ucapnya.

Prioritas Penjualan Beras Program SPHP

Di sisi lain, Heriswan juga menyatakan bahwa penjualan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap menjadi prioritas.

“Beras SPHP dijual seharga Rp10.900 per kilogram. Produk ini dapat diperoleh di rumah pangan kita (RPK) yang merupakan mitra Bulog,” jelasnya. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang dapat diandalkan oleh masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *