GIF-banner-2024

Disdikbud Parigi Moutong kenalkan pendidikan kesetaraan untuk anak putus sekolah

waktu baca 2 menit
Disdikbud Parigi Moutong kenalkan pendidikan kesetaraan untuk anak putus sekolah. Foto: illustrasi.

Sulawesitoday – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan anak putus sekolah di Parigi Moutong.

Dalam upayanya untuk menanggulangi angka putus sekolah, Disdikbud Parigi Moutong memperkenalkan program Pendidikan Kesetaraan sebagai solusi yang diutamakan setiap tahun.

Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar, Disdikbud Parigi Moutong, Ibrahim, pada Senin, 29 Januari 2024, menyatakan bahwa menuntaskan anak putus sekolah telah menjadi prioritas utama.

Meski target yang ditetapkan tidak terlalu signifikan, Ibrahim menegaskan bahwa setiap tahunnya akan ada upaya konkret untuk mencapainya, dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran.

“Target kami itu sebenarnya tidak terlalu signifikan. Pastinya, target disesuaikan dengan jumlah anggaran yang kita miliki,” ungkap Ibrahim.

Namun, ia menambahkan bahwa kekurangan anggaran bukan menjadi kendala, dan setiap tahun Disdikbud Parigi Moutong tetap berkomitmen untuk menuntaskan anak putus sekolah di daerah tersebut.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mencatat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong usia sekolah yang putus sekolah mencapai 17 ribu jiwa.

Namun, meskipun berbeda data dengan Disdikbud usai melakukan kroscek di desa-desa.

Dalam upaya menanggulangi permasalahan ini, Disdikbud Parigi Moutong memperkenalkan Pendidikan Kesetaraan sebagai solusi yang lebih inklusif.

Program ini dirancang untuk mencakup pendidikan non formal dan pendidikan kesetaraan, memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan akses dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya.

“Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan setara bagi anak-anak yang terputus dari jalur formal. Pendidikan Kesetaraan akan menjadi bagian integral dari upaya kami untuk mengatasi permasalahan ini,” ucap Ibrahim.

Langkah ini diharapkan dapat mengatasi tidak hanya jumlah anak putus sekolah yang tercatat.

Tetapi juga memberikan solusi konkrit untuk setiap tantangan yang dihadapi dalam mencapai pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di Kabupaten Parigi Moutong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *