Harus Lapang Dada Terima Keputusan VAR: Perspektif Pribadi dari Pengamat Sepak Bola

Harus Lapang Dada Terima Keputusan VAR: Perspektif Pribadi dari Pengamat Sepak Bola

Sulawesitoday– Kekalahan memilukan Timnas Indonesia U-23 di babak semifinal Piala Asia U-23 2024 menimbulkan banyak sorotan. Dua insiden penting, yang dipicu oleh penggunaan VAR, menjadi pusat perdebatan. Namun, apakah semua keputusan VAR layak diperdebatkan?

Harus Berlapang Dada: Pandangan Pengamat Sepak Bola

Menurut pengamat sepak bola, Kesit B Handoyo, keputusan VAR pada pertandingan sepak bola selalu bisa diperdebatkan. Namun, penting bagi semua pihak untuk menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Kesit menyoroti bahwa Timnas Indonesia U-23 juga pernah diuntungkan oleh VAR dalam pertandingan melawan Korea Selatan U-23. Dalam konteks ini, penting untuk tidak hanya fokus pada ketidakadilan yang dirasakan, tetapi juga mengakui keuntungan yang pernah diperoleh.

Insiden Witan: Tanda Tanya Terhadap Keputusan Wasit

Salah satu insiden kontroversial dalam laga Timnas Indonesia U-23 versus Uzbekistan adalah terkait pelanggaran terhadap Witan Sulaeman di babak pertama. Meskipun VAR digunakan untuk memutuskan apakah pelanggaran tersebut terjadi di dalam atau di luar kotak penalti, keputusan wasit untuk memberikan bola kepada Uzbekistan menimbulkan tanda tanya. Kesit mempertanyakan logika di balik keputusan tersebut, terutama mengapa dipilih untuk memberikan drop ball daripada goal kick.

Kesimpulan: Menerima dengan Lapang Dada

Meskipun terdapat ketidakpastian dan ketidaksepakatan terhadap keputusan VAR, penting untuk tetap berlapang dada. Menyadari bahwa VAR dapat menjadi anugerah atau bencana, Timnas Indonesia U-23 harus fokus pada pertandingan berikutnya dan memanfaatkan pengalaman ini untuk tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian, sambil merenungkan insiden-insiden kontroversial ini, mari kita bersama-sama menantikan penampilan yang kuat dari Timnas Indonesia U-23 di pertandingan mendatang.