GIF-banner-2024

Hidroponik Lapas Kolonodale: Model Pemberdayaan WBP Inspiratif dan Bermanfaat

waktu baca 2 menit
Foto: Kalapas Kelas IIB Kolonodale, Arifin Akhmad saat membawa tanaman hidroponik yang diolah oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sabtu 20 April 2024. (Amirullah).

Hidroponik Lapas Kolonodale: Model Pemberdayaan WBP Inspiratif dan Bermanfaat

Sulawesitoday – Tanaman hidroponik yang diolah oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, ternyata mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat.

Sayuran segar dan berkualitas yang dihasilkan dari sistem hidroponik ini banyak digemari dan diminati oleh masyarakat, baik di sekitar Lapas maupun di luar daerah.

“Kami senang sekali produk hidroponik Lapas Kolonodale mendapat sambutan yang positif dari masyarakat. Ini merupakan bukti bahwa WBP Lapas Kolonodale mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Kalapas Kelas IIB Kolonodale, Arifin Akhmad, Sabtu 20 April 2024.

Usaha hidroponik Lapas Kolonodale merupakan salah satu program pembinaan kemandirian bagi WBP. Selain melatih WBP untuk mengembangkan diri mereka, Arifin juga menyebut bahwa hal tersebut membantu mereka untuk lebih produktif dalam menjalani masa pembinaan di dalam Lapas.

“Kita mau mereka lebih produktif, adapun hasil penjualan sayuran hasil pembinaan hidroponik ini akan meningkatkan jumlah penyetoran penerimaan negara bukan pajak dan juga akan berdampak pada percepatan implementasi rencana aksi Pemasyarakatan tahun 2024,” tegasnya.

Meningkatkan Keterampilan dan Penghasilan WBP

Hermansyah Siregar, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng), juga memberi apresiasi atas kegigihan para WBP dalam mengolah tanaman hidroponik tersebut.

“Inilah Pemasyarakatan saat ini, bagaimana para WBP dibekali keterampilan yang baik, agar bisa hidup lebih mandiri lagi,” harap Kakanwil Hermansyah.

Hermansyah Siregar berharap agar usaha hidroponik Lapas Kolonodale dapat membantu WBP dalam mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan keterampilan mereka. “Sehingga, setelah bebas nanti, mereka dapat kembali ke masyarakat dan hidup mandiri,” harapnya.

Dukungan Masyarakat Diharapkan

Hermansyah Siregar juga mengajak kepada masyarakat untuk terus mendukung produk-produk hasil karya WBP Lapas Kolonodale. Termasuk aneka sayuran hidroponik tersebut.

“Mari kita bersama-sama dukung produk-produk hasil karya WBP Lapas Kolonodale. Dengan membeli produk mereka, kita membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan keterampilan mereka,” ajaknya.

Usaha hidroponik Lapas Kolonodale merupakan salah satu contoh nyata bagaimana WBP dapat diberdayakan dan menjadi produktif. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan WBP Lapas Kolonodale dapat kembali ke masyarakat dan hidup mandiri dengan bekal keterampilan yang mereka peroleh selama di Lapas.

Kisah inspiratif dari Lapas Kolonodale ini menunjukkan bahwa dengan pembinaan yang tepat, WBP dapat menjadi individu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari semua pihak sangatlah penting untuk membantu WBP kembali ke jalur yang benar dan membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *