Kenapa di Indonesia Jarang Terjadi Tornado? Definisi dan jenisnya

waktu baca 2 menit
Kenapa di Indonesia Jarang Terjadi Tornado? Definisi dan jenisnya. Foto: angin tornado (tangkap layar unsplash)

Kenapa di Indonesia Jarang Terjadi Tornado

Sulawesitoday – Bayangkan kamu sedang bersantai di teras rumah, menikmati angin sepoi-sepoi.

Tiba-tiba, langit berubah kelam dan angin bertiup kencang.

Dalam sekejap, sebuah pusaran angin raksasa muncul di depan matamu, menerbangkan apa pun yang dilaluinya. Fenomena mengerikan ini dikenal sebagai tornado.

Tornado adalah pusaran angin kencang yang berputar dengan kecepatan hingga 500 kilometer per jam.

Diameternya bisa mencapai beberapa kilometer, dan kekuatannya bisa menghancurkan bangunan dengan mudah.

Fenomena ini sering terjadi di Amerika Serikat, Australia, dan Argentina, tapi jarang sekali terjadi di Indonesia.

Kenapa di Indonesia jarang terjadi tornado?

Ada beberapa faktor yang membuat tornado jarang terjadi di Indonesia:

  • Letak geografis: Indonesia terletak di dekat garis khatulistiwa, di mana efek Coriolis lemah. Efek Coriolis adalah gaya yang membelokkan angin, dan tanpa efek ini, pusaran angin tornado sulit terbentuk.
  • Kondisi atmosfer: Tornado biasanya terbentuk saat ada perbedaan suhu dan tekanan udara yang besar di atmosfer. Di Indonesia, kondisi atmosfer ini jarang terjadi.
  • Topografi: Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak pegunungan. Pegunungan dapat membantu memecah aliran angin yang kuat, sehingga tornado sulit terbentuk.

Jenis-jenis tornado:

Meskipun jarang terjadi, bukan berarti tornado tidak mungkin terjadi di Indonesia. Pada tahun 2019, sebuah tornado kecil pernah terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Berikut adalah beberapa jenis tornado yang perlu kamu ketahui:

  • Tornado lemah (EF-0 hingga EF-1): Memiliki kecepatan angin 117-180 km/jam dan biasanya hanya menyebabkan kerusakan ringan.
  • Tornado kuat (EF-2 hingga EF-3): Memiliki kecepatan angin 181-253 km/jam dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan.
  • Tornado dahsyat (EF-4 hingga EF-5): Memiliki kecepatan angin lebih dari 254 km/jam dan dapat meratakan bangunan dengan mudah.

Kesimpulannya, meskipun jarang terjadi, tornado adalah fenomena alam yang berbahaya.

Jika kamu melihat tanda-tanda akan terjadinya tornado, seperti awan cumulonimbus yang berputar, segera cari tempat berlindung yang aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *