Kesalahpahaman Berujung Fatal: Pemilik Rental Mobil Dikeroyok Hingga Meregang Nyawa di Pati
Kesalahpahaman Berujung Fatal: Pemilik Rental Mobil Dikeroyok Hingga Meregang Nyawa di Pati
Penyalahgunaan Sistem GPS Membawa Petaka
Sulawesitoday – BH, seorang pemilik rental mobil dari Jakarta, tewas dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, setelah disangka maling saat mengambil mobil rental miliknya yang terlacak melalui GPS.
Kejadian tragis ini terjadi Kamis siang 6 Juni 2024 dan melibatkan tiga rekan BH yang juga mengalami penganiayaan.
Kronologi Insiden
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan, menjelaskan bahwa BH bersama tiga rekannya berangkat dari Jakarta menuju Pati untuk mengambil mobil Honda Mobilio miliknya yang belum dikembalikan oleh penyewa. Mereka mengikuti lokasi mobil tersebut melalui GPS.
Setibanya di lokasi, BH dan rekannya langsung mengambil mobil tersebut dengan kunci cadangan tanpa memberikan informasi terlebih dahulu kepada warga sekitar. Warga yang melihat kejadian ini mengira mereka sedang mencuri mobil, sehingga langsung berteriak “maling” dan mengejar mereka.
Tindakan Massa
Warga yang marah kemudian mengepung dan menganiaya BH dan rekan-rekannya. “Massa yang terprovokasi tidak memberikan kesempatan bagi korban untuk menjelaskan,” kata Kompol Alfan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan BH dan tiga rekannya terkapar di tengah kerumunan massa yang masih terus memukul mereka dengan batu dan tangan kosong.
Polsek Sukolilo segera tiba di lokasi untuk melerai keributan, namun kondisi sudah di luar kendali. Keempat korban mengalami luka serius dan mobil putih yang mereka tumpangi juga dibakar oleh warga.
Kondisi Korban
BH dan rekan-rekannya segera dilarikan ke rumah sakit, namun BH tidak bisa diselamatkan.
“BH dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya,” ujar Alfan. Sementara itu, tiga rekan BH masih dalam perawatan intensif.
Langkah Polisi
Polisi telah menahan dua warga yang diduga sebagai provokator pengeroyokan tersebut. Saat ini, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk menangkap pelaku lain yang terlibat dalam penganiayaan massal ini.
Peristiwa ini menyoroti risiko dari tindakan main hakim sendiri yang sering kali dipicu oleh kesalahpahaman. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu mengedepankan komunikasi dan melibatkan pihak berwenang dalam situasi yang mencurigakan, agar insiden serupa tidak terulang kembali.
![](https://www.sulawesitoday.com/wp-content/litespeed/avatar/2c95bc809924f789bc37532a63622db8.jpg?ver=1721533219)