Kisah Kungkang Melawan Ocelot di Hutan Amazon: Rekaman Langka dan Implikasinya

Perbesar

Kisah Kungkang Melawan Ocelot di Hutan Amazon – Dalam lingkungan hutan Amazon yang penuh dengan kehidupan liar, kisah seru antara kungkang dan predator menjadi sorotan. Kungkang, hewan yang terkenal dengan gerakannya yang sangat lambat, sering kali dianggap sebagai mangsa yang mudah bagi para predator di darat.

Namun, rekaman yang diambil oleh kamera jebakan di hutan belantara Amazon telah memperlihatkan momen yang tak terduga dan mendebarkan.

Rekaman ini menampilkan aksi pertarungan antara seekor kungkang berjari dua dan seekor ocelot, sejenis kucing liar. Rekaman dramatis ini diraih oleh Stasiun Keanekaragaman Hayati Tiputini di Amazon Ekuador, menunjukkan kungkang tersebut tengah berusaha melawan dan melarikan diri dari cengkeraman predatornya.

Saat kungkang sedang mengunjungi daerah berawa yang disebut “saladero”, tempat untuk menjilat mineral, ia mendapat serangan dari ocelot (Leopardus pardalis). Dalam video tersebut, kungkang dengan cepat memberikan beberapa pukulan untuk mengusir serangan ocelot, memungkinkannya untuk melarikan diri di sepanjang batang kayu.

Menurut laporan dari Science Alert pada Jumat, 11 Agustus 2023, rekaman ini termasuk dalam kategori langka. Tim peneliti dari Universidad de los Andes di Kolombia, Universitas Texas, Austin di Amerika Serikat, dan Universidad San Francisco de Quito di Ekuador menjelaskan alasan di balik ketidakumuman rekaman ini.

Pertama, serangan predator yang terekam oleh kamera jebakan adalah hal yang jarang terjadi. Kedua, kungkang umumnya mengunjungi saladero pada malam hari untuk keamanan. Ketiga, sebelumnya, kungkang tidak dianggap sebagai target ocelot, sehingga tidak jelas bagaimana kungkang tersebut berhasil menghindari mangsa.

Anthony Di Fiore, seorang antropolog dari University of Texas di Austin, mengungkapkan, “Kungkang berjari dua dan ocelot adalah subjek yang sulit untuk dipelajari. Kedua hewan ini cenderung pendiam dan sulit untuk diobservasi di alam liar.”

Kendati belum dapat dipastikan dengan pasti apakah kungkang berhasil melarikan diri tanpa cedera karena keterbatasan bidang pandang kamera, peneliti yang mengunjungi lokasi dua hari setelah rekaman tidak menemukan tanda-tanda kematian kungkang.

Fakta bahwa kunjungan kungkang ke saladero sangat jarang terekam, hanya terjadi satu kali dalam hampir 4000 malam, membuat rekaman ini memiliki nilai yang luar biasa.

Rekaman ini memberikan wawasan penting tentang dinamika alam liar. Tempat-tempat seperti saladero, yang menjadi tempat makan populer bagi berbagai spesies, juga memiliki risiko tinggi bagi para pengunjungnya. Dari penelitian ini, kita memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang kebiasaan makan ocelot dan hewan apa yang menjadi mangsanya.

Hal ini juga mengingatkan kita bahwa hewan yang memiliki gerakan lambat dan metabolisme rendah masih memiliki kemampuan untuk bertahan dalam dunia liar yang penuh tantangan. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Food Webs.

Kesimpulannya, kisah kungkang yang berani melawan ocelot di alam liar Amazon adalah cerminan betapa kompleksnya interaksi di dalam hutan yang penuh dengan misteri. Rekaman ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan memahami perilaku hewan di habitat aslinya. Sebuah pandangan menarik tentang kehidupan liar yang layak dihargai dan dilestarikan.

Baca juga: Buah dengan Kandungan Gula Tinggi: Pengenalan dan Daftar