Mabuk Halusinasi dari Katak Sungai Colorado: Kebenaran di Balik Sensasi Beracun
Mabuk Halusinasi dari Katak Sungai Colorado: Kebenaran di Balik Sensasi Beracun
Sulawesitoday – Dikenal sebagai Incilius alvarius atau katak gurun Sonora, makhluk ini menjadi salah satu katak terbesar di Amerika Utara dengan panjang mencapai 15 hingga 17 sentimeter.
Habitatnya terbentang dari Arizona hingga Meksiko Utara, tapi sayangnya, sudah lama tak terlihat di California sejak 1950-an.
Dengan tubuh berwarna hijau zaitun hingga abu-abu, serta bercak perunggu dan bintik putih di ujung mulutnya, katak ini memiliki daya tarik unik.
Racun yang Memabukkan: Fenomena Menjilat Katak
Meskipun sebagian besar orang akan menghindari kontak langsung dengan katak, ada yang justru mendekat dan bahkan menjilatnya.
Hal ini disebabkan oleh kelenjar parotid di belakang mata katak, yang menghasilkan racun putih lengket sebagai bentuk pertahanan diri.
Racun ini sangat berbahaya bagi hewan lain, bahkan bisa melumpuhkan anjing dewasa. Meski efeknya tidak separah itu pada manusia, menyentuh atau menjilat katak ini bisa menyebabkan efek lemas dan iritasi parah.
Mencari Sensasi Psikoaktif: Bahaya di Balik Euforia
Efek dari racun katak sungai Colorado, terutama zat halusinogen 5-MeO-DMT, menjadi daya tarik bagi sebagian orang.
Dalam upaya mencari perasaan euforia dan halusinasi pendengaran, banyak yang sengaja menghirup atau menjilat katak ini.
Bahkan, ada yang menggunakan racun tersebut sebagai obat untuk depresi dan kecemasan, meskipun tindakan ini ilegal dan berbahaya.
Ancaman Terhadap Populasi: Dampak Eksploitasi Berlebihan
Akibat perburuan efek psikoaktif, populasi katak sungai Colorado kini terancam di New Mexico.
Banyak individu yang memelihara dan mengeksploitasi katak ini secara berlebihan, meskipun tindakan tersebut ilegal dan berpotensi merusak ekosistem.
Mengingat dampak racunnya yang berbahaya bagi tubuh, lebih baik untuk menghindari mencoba-coba menjilati katak sungai Colorado.