Mengungkap Misteri Nama Noritoshi Kamo JJK: Kisah Leluhur yang Kelam

waktu baca 2 menit
kisah-kisah kelam dan misterius seringkali menyelubungi karakter-karakternya. Foto: tangkap layar facebook

Sulawesitoday – Dalam dunia Jujutsu Kaisen, kisah-kisah kelam dan misterius seringkali menyelubungi karakter-karakternya.

Salah satu kejutan yang membingungkan para penggemar adalah pemilihan nama Noritoshi Kamo untuk karakter utama yang ternyata mengacu pada leluhurnya yang keji.

Keunikan ini menimbulkan pertanyaan besar di antara para pembaca: mengapa Noritoshi Kamo JJK dinamai dengan nama leluhurnya yang kelam? Mari kita telusuri penjelasannya!

  • Kejadian Epik pada Episode 23 Musim Kedua:

Semua dimulai pada episode 23 musim keduanya ketika Choso mengucapkan nama Noritoshi Kamo. Saat itu, suasana tegang dan amarah melanda Choso yang merasa dikhianati oleh Kenjaku, yang telah menciptakan kekacauan dengan mengadu domba Choso dan Yuji. Namun, yang mengejutkan adalah reaksi teman sekolah Noritoshi yang mendengar nama tersebut.

Noritoshi sendiri terkejut dan bahkan menunjuk dirinya sendiri, tidak mengetahui bahwa namanya diucapkan oleh Choso. Momen ini menciptakan teka-teki yang memikat, mendorong kita untuk menjelajahi lebih dalam arti nama tersebut.

  • Noritoshi, Penyihir Kamo yang Keji:

Nama Noritoshi Kamo tidak dilekatkan pada generasi sekarang, melainkan pada leluhur klan Kamo 150 tahun yang lalu. Choso merujuk pada penyihir kejam ini karena eksperimennya yang mengerikan.

Noritoshi leluhur terkenal karena kejamnya bereksperimen pada seorang perempuan dengan kutukan, membuatnya hamil, dan menggugurkannya berulang kali. Dari sinilah muncul Cursed Womb yang menciptakan rasa amarah besar pada Choso.

Namun, ironisnya, Choso tidak menyadari bahwa pelaku sejati adalah Kenjaku, bukan Noritoshi yang sekarang. Ini memberikan dimensi baru pada cerita dan memperkuat alasan pemilihan nama yang kontroversial.

  • Nama Noritoshi: Produk Emosi Ibu:

Mengapa Noritoshi Kamo dinamai sesuai leluhurnya yang kejam? Jawabannya terletak pada emosi ibunya. Dalam bab 199, kita menyaksikan ibu Noritoshi berbicara tentang pemilihan nama tersebut. Ia mengakui bahwa saat putranya lahir, ia tengah stres dan marah.

Nama Noritoshi dipilih sebagai tindakan melampiaskan emosi dan mungkin sebagai upaya agar putranya meninggalkan klan penyihir yang tak pernah menerima dirinya.

Dengan alasan ini, nama Noritoshi menjadi sebuah beban dan takdir yang diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan hubungan antara masa lalu yang kelam dan masa depan yang penuh ketidakpastian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *