Normalisasi Bendungan dan Jaringan Air Bersih Jadi Prioritas Dinas PUPR Parigi Moutong

waktu baca 2 menit
Foto: Anleg DPRD Parigi Moutong, Yusuf sedang memperlihatkan jaringan air bersih yang sedang rusak dan butuh perbaikan. (Aswadin)

Normalisasi Bendungan dan Jaringan Air Bersih Jadi Prioritas Dinas PUPR Parigi Moutong

Sulawesitoday – Pada Selasa 2 April 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Parigi Moutong menegaskan normalisasi bendungan dan perbaikan jaringan air bersih menjadi prioritas utama dalam menghadapi dampak bencana alam di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan Kadis PUPR, I Nyoman Adi, dalam tanggapannya di hadapan Komisi III DPRD Parimo.

Langkah Tanggap Darurat Dibahas di Rapat Dengar Pendapat

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi III Yusup, SP, bersama tiga Anggota Komisi lainnya, Nyoman Adi menjelaskan bahwa pihaknya telah melibatkan tiga bidang.

Yakni bidang Cipta Karya, bidang Sumber Daya Air (SDA), dan bidang Bina Marga, serta bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menindaklanjuti tanggap darurat pasca bencana banjir di dua kecamatan, Ongka Malino dan Mepanga.

“Dinas PUPR untuk bidang teknis akan melaksanakan beberapa kegiatan penanganannya, seperti kegiatan normalisasi bendungan yang ada di Mepanga dan penanganan jaringan air bersih,” ujar Nyoman Adi.

Peninjauan dan Tindakan Tanggap Darurat BPBD

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Idran ST, juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan dan tindakan tanggap darurat setelah terjadi banjir di kedua kecamatan tersebut.

“Hasil survei dari dampak yang terjadi di dua kecamatan tersebut, BPBD langsung melakukan tindakan tanggap darurat melalui rekomendasi selama 14 hari tindakan,” ungkap Idran di hadapan Komisi III DPRD Parimo.

Dengan fokus pada normalisasi bendungan dan perbaikan jaringan air bersih, Dinas PUPR Parigi Moutong bertekad untuk memastikan pemulihan infrastruktur yang terdampak dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak bencana alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *