Parigi Moutong Targetkan Produksi Gabah Kering 6 Ton di Tahun 2024

waktu baca 2 menit
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong.

“Tahun lalu, produksi gabah kering giling di wilayah kita rata-rata 4,75 ton. Kita upayakan 5-6 ton pada 2024,” kata Dadang, Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong.

Sulawesitoday – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menargetkan produksi gabah kering mencapai 6 ton per hektare di tahun 2024.

Hal ini disampaikan oleh Dadang Priatna Jaya, Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong.

“Tahun lalu, produksi gabah kering giling di wilayah kita rata-rata 4,75 ton. Kita upayakan 5-6 ton pada 2024,” kata Dadang, beberapa waktu lalu.

Menurut Dadang, target ini didasari oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Penerapan Indeks Pertanaman (IP) 400: IP400 memungkinkan petani untuk menanam padi 4 kali dalam setahun, sehingga meningkatkan produksi.
  • Penggunaan varietas padi unggul: Varietas padi unggul memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas lokal.
  • Penyediaan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan): Pemerintah akan memastikan ketersediaan pupuk dan alsintan untuk mendukung peningkatan produksi padi.

Dadang menambahkan, saat ini terdapat dua kecamatan di Parigi Moutong yang telah menerapkan IP400, yaitu Parigi Selatan dan Balinggi. Namun, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan benih padi super genjah yang tidak mudah didapatkan.

“Benih padi super genjah sangat penting untuk IP400 karena memiliki umur panen yang pendek,” jelas Dadang.

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong akan terus berupaya untuk mengatasi kendala tersebut dan meningkatkan produksi gabah kering di wilayahnya.

Dampak Positif Peningkatan Produksi Gabah Kering

Peningkatan produksi gabah kering di Parigi Moutong diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai pihak, di antaranya:

  • Petani: Peningkatan produksi akan meningkatkan pendapatan petani.
  • Pemerintah: Peningkatan produksi akan meningkatkan ketahanan pangan di daerah.
  • Masyarakat: Peningkatan produksi akan membantu menjaga stabilitas harga beras.

Dengan demikian, target produksi gabah kering 6 ton di tahun 2024 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *