Pemkot Palu Terapkan Sistem Parkir Baru, Transaksi Non-Tunai dan Tanpa Juru Parkir

Perbesar

Sulawesitoday – Pemerintah Kota Palu kembali melakukan terobosan dengan menerapkan sistem parkir baru yang mengarah pada transaksi non-tunai dan tanpa keberadaan juru parkir.

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa parkir, tetapi juga untuk mengurangi kegiatan parkir liar dan premanisme di daerah tersebut.

“Itu bertujuan untuk menciptakan tata kelola parkir yang lebih baik,” ungkap Walikota Palu, Hadianto Rasyid, di Kota Palu, Jumat 2 Februari 2024. 

Sebanyak 300 titik parkir di tepi jalan akan dilengkapi dengan karcis, yang dapat langsung dibeli oleh masyarakat pengguna jasa. 

Transaksi ini dilakukan dengan pemilik toko, warung, atau rumah makan, dan karcis kemudian diberikan kepada juru parkir.

“Juru parkir terdaftar di Dinas Perhubungan Kota Palu sekitar 500 orang. Mereka tetap mendapat hak-haknya dari karcis yang dibeli masyarakat, sehingga juru parkir tidak lagi memegang uang tunai,” ujar Hadianto.

Kebijakan ini diharapkan dapat mencegah kegiatan parkir liar dan premanisme, serta meningkatkan pendapatan retribusi parkir yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan daerah. 

Penerapan kebijakan ini dijadwalkan akan dimulai pekan depan.

Penerimaan retribusi parkir tahun ini terus digenjot, dan Wali Kota berharap potensi retribusi parkir dapat terkelola lebih baik. 

Proses sosialisasi kebijakan dilakukan oleh Dinas Perhubungan kepada juru parkir, dengan kolaborasi bersama satuan tugas (satgas) parkir, termasuk TNI/Polri, Kejaksaan, Pengadilan, dan Pemkot Palu.

Pemerintah Kota Palu terus memperkuat sistem perparkiran di tepi jalan umum guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa parkir sekaligus upaya peningkatan penyerapan retribusi. 

“Kami sedang menggodok kebijakan baru untuk secepatnya diterapkan. Ke depan tugas juru parkir tinggal mengatur kendaraan,” tutupnya.