Rahasia Perawatan Gigi Bangsawan di Abad ke-17 Terungkap

waktu baca 3 menit
Rahasia Perawatan Gigi Bangsawan di Abad ke-17 - Perawatan gigi bangsawan pada abad ke-17 akhirnya terbongkar melalui penemuan yang menarik. Para ilmuwan telah berhasil mengungkap bagaimana para bangsawan Perancis pada masa itu merawat gigi mereka.

Rahasia Perawatan Gigi Bangsawan di Abad ke-17 – Perawatan gigi bangsawan pada abad ke-17 akhirnya terbongkar melalui penemuan yang menarik. Para ilmuwan telah berhasil mengungkap bagaimana para bangsawan Perancis pada masa itu merawat gigi mereka.

Temuan ini muncul ketika peneliti memeriksa jenazah Anne d’Alegre yang meninggal dunia pada tahun 1619. Jenazah tersebut ditemukan selama penggalian arkeologi di Chateau de Laval di Perancis barat laut pada tahun 1988. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerangka dan gigi sang bangsawan terawetkan dengan baik, tetapi ia menderita penyakit periodontal yang menyebabkan kendurnya giginya.

Namun, bagaimana sebenarnya perawatan gigi dilakukan oleh para bangsawan pada abad ke-17?

Seperti yang dilansir dari Science Alert Jumat 14 Juli 2023, peneliti melakukan pemindaian pada jenazah Anne d’Alegre untuk membuat gambar tiga dimensi yang menggambarkan perawatan giginya.

Hasil pemindaian mengungkap bahwa d’Alegre menggunakan kawat emas untuk menyatukan dan mengencangkan beberapa giginya. Selain itu, ia juga memiliki gigi tiruan yang terbuat dari gading gajah. Namun, para peneliti menemukan bahwa perawatan semacam ini ternyata tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Menurut Rozenn Colleter, penulis utama studi dan arkeolog di Intitut Nasional Perancis, penggunaan kawat emas ini memerlukan pengetatan berulang selama bertahun-tahun, yang pada akhirnya membuat gigi sang bangsawan menjadi tidak stabil.

Perawatan gigi semacam ini ternyata dilakukan oleh para bangsawan karena ada tekanan sosial yang besar terkait penampilan.

Seperti yang diungkapkan oleh Colleter, “Senyum manis sangat penting bagi d’Alegre yang merupakan sosialita kontroversial yang menjanda dua kali. Ia tidak memiliki reputasi baik.” D’Alegre hidup dalam masa sulit dalam sejarah Perancis.

Sebagai seorang Huguenot, ia termasuk dalam kelompok Protestan yang terlibat dalam Perang Agama Perancis pada akhir abad ke-16. Pada usia yang masih sangat muda, ia sudah menjadi janda dan memiliki seorang putra bernama Guy XX de Laval.

Saat terjadi Perang Agama Kedelapan, d’Alegre dan putranya harus bersembunyi dari pasukan Katolik sementara harta benda mereka disita oleh raja. Setelah menjadi janda untuk kedua kalinya, d’Alegre meninggal dunia karena sakit pada usia 54 tahun. Menurut Colleter, gigi d’Alegre menunjukkan banyak tanda-tanda stres yang dialaminya selama hidupnya.

Penyakit periodontal, yang ditemukan pada gigi sang bangsawan, masih menjadi masalah kesehatan gigi yang penting hingga masa sekarang. Organisasi Kesehatan Dunia bahkan menyebutkan bahwa penyakit periodontal yang parah diperkirakan mempengaruhi hampir seperlima orang dewasa di dunia.

Temuan ini dipublikasikan di Journal of Archaeological Science: Reports dan memberikan wawasan yang menarik tentang perawatan gigi pada masa lalu. Penemuan ini juga menggambarkan tantangan dan tekanan sosial yang dihadapi oleh para bangsawan pada masa itu dalam menjaga penampilan dan kesehatan gigi mereka.

Mungkin saat ini teknologi dan ilmu kedokteran telah jauh berkembang, tetapi cerita dari masa lampau ini mengingatkan kita akan pentingnya merawat gigi dengan baik, tidak hanya demi penampilan tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan kita.

Baca juga: Di Mana Pusat Alam Semesta?

Rahasia Perawatan Gigi Bangsawan di Abad ke-17 - Perawatan gigi bangsawan pada abad ke-17 akhirnya terbongkar melalui penemuan yang menarik. Para ilmuwan telah berhasil mengungkap bagaimana para bangsawan Perancis pada masa itu merawat gigi mereka.
Rahasia Perawatan Gigi Bangsawan di Abad ke-17 – Perawatan gigi bangsawan pada abad ke-17 akhirnya terbongkar melalui penemuan yang menarik. Para ilmuwan telah berhasil mengungkap bagaimana para bangsawan Perancis pada masa itu merawat gigi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *