Riset BRIDA-Untad Temukan 3 Kategori Kemiskinan di Sulteng

waktu baca 2 menit
Foto: Seminar Awal Riset Investasi dan Kemiskinan di Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh BRIDA dan Untad dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait, Kamis 21 Maret 2024 (Muhammad Aqil Azizi)

Riset BRIDA-Untad Temukan 3 Kategori Kemiskinan di Sulteng

Sulawesitoday – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Universitas Tadulako (Untad) telah mengungkap hasil riset terbaru mengenai kemiskinan di wilayah tersebut.

Temuan tersebut mengklasifikasikan kemiskinan menjadi tiga kategori utama, membawa dampak signifikan terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di daerah tersebut.

Pertumbuhan Ekonomi Menjanjikan Namun Belum Menjangkau Semua

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah mengalami peningkatan yang signifikan, tetapi belum merata ke semua lapisan masyarakat.

Menurut Ketua Tim Riset, Haerul Anam,”Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat, namun jumlah penduduk miskin masih cukup tinggi, menunjukkan ketimpangan yang perlu segera ditangani.”

Metode Riset Mengungkap 3 Kategori Kemiskinan yang Berbeda

Dalam riset ini, digunakan metode Data Panel yang mencakup delapan tahun data time series serta data Cross Section dari tiga belas Kabupaten dan Kota di Sulawesi Tengah.

“Kami menemukan bahwa kemiskinan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama, yaitu kelompok yang paling miskin (destitute), kelompok miskin (poor), dan kelompok rentan (vulnerable group),” ujar Haerul Anam.

Dampak Investasi Terhadap Kemiskinan

Investasi, baik Penanaman Modal Asing(PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah.

“Meskipun investasi meningkat, namun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan manfaatnya merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” tambah Haerul Anam.

Upaya Bersama Penanggulangan Kemiskinan

Seminar Awal Riset Investasi dan Kemiskinan di Sulawesi Tengah yang diselenggarakan oleh BRIDA dan Untad dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait.

“Kami berharap temuan dari riset ini dapat menjadi landasan bagi upaya bersama dalam menangani masalah kemiskinan di Sulawesi Tengah,” ungkap Sekretaris BRIDA Provinsi Sulawesi Tengah, Agustin Tobondo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *