Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta?

waktu baca 2 menit
Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta - Dalam eksplorasi alam semesta, para astronom telah menemukan lubang hitam tertua yang diperkirakan berusia kurang dari 600 juta tahun.

Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta – Dalam eksplorasi alam semesta, para astronom telah menemukan lubang hitam tertua yang diperkirakan berusia kurang dari 600 juta tahun.

Penemuan ini menjadi hasil pengamatan oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dalam Cosmic Evolution Early Release Science (CEERS) Survey.

Temuan Lubang Hitam Tertua

Lubang hitam ini ditemukan di inti galaksi yang diberi nama CEERS 1019. Meskipun ukurannya relatif kecil, lubang hitam ini memiliki massa sekitar 9 juta kali lebih besar dari Matahari.

Keberadaan lubang hitam dengan massa sebesar ini pada awal alam semesta merupakan sebuah misteri bagi para ilmuwan.

Keunikan Penemuan

Penelitian tentang objek-objek di alam semesta awal sebelumnya lebih banyak bersifat teoritis. Namun, dengan hadirnya Teleskop James Webb, peneliti dapat melihat lubang hitam dan galaksi pada jarak ekstrem dan mengukurnya dengan akurasi yang lebih tinggi.

Hal ini membuka jalan baru untuk memahami fenomena lubang hitam pada fase awal alam semesta.

Pertumbuhan Lubang Hitam Supermasif

Proses pertumbuhan lubang hitam supermasif membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan lebih dari 570 juta tahun.

Pertumbuhan lubang hitam dapat terjadi melalui penggabungan dengan lubang hitam yang lebih besar atau melalui akresi materi di sekitarnya.

Pengamatan dan Piringan Akresi

Lubang hitam yang sedang tumbuh akan mengakumulasi materi dan membentuk piringan akresi di sekitarnya. Piringan akresi ini terdiri dari gas dan debu yang terhisap oleh gravitasi lubang hitam.

Akibatnya, materi yang masuk ke dalam piringan akresi akan dipanaskan dan memancarkan cahaya terang.

Implikasi Penemuan

Pengamatan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh lubang hitam dapat memberikan informasi tentang kecepatan pertumbuhan galaksi dan memberikan wawasan tentang masa lalu galaksi tersebut.

Selain itu, penggabungan galaksi juga dapat memicu aktivitas di lubang hitam dan meningkatkan pembentukan bintang di sekitarnya.

Kesimpulannya, penemuan lubang hitam tertua di alam semesta oleh Teleskop James Webb memberikan wawasan baru tentang evolusi lubang hitam dan galaksi pada fase awal alam semesta.

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letters, yang menjadi langkah penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta yang luas dan kompleks.

Baca juga: Mengapa Keringat Meninggalkan Noda Kuning pada Baju?

Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta - Dalam eksplorasi alam semesta, para astronom telah menemukan lubang hitam tertua yang diperkirakan berusia kurang dari 600 juta tahun.
Seperti Apa Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta – Dalam eksplorasi alam semesta, para astronom telah menemukan lubang hitam tertua yang diperkirakan berusia kurang dari 600 juta tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *