Tiga Petualang Pemberani yang Menelan Jari Sukuna

Sulawesitoday-Dunia manusia-jujutsu dipenuhi dengan keberanian, ketegangan, dan pertarungan yang membara. Namun, di antara semua petarung yang menggeluti dunia ini, ada tiga nama yang berani mengambil langkah ekstrim dengan menelan jari Sukuna, sebuah tindakan yang tak hanya berani, tetapi juga membawa konsekuensi besar. Siapa sajakah mereka? Mari kita telusuri lebih dalam.

1. Yuji Itadori: Pemuda Berjiwa Besi

Dahulu, Yuji adalah seorang siswa biasa yang tak pernah terbayangkan akan terlibat dalam dunia jujutsu yang keras. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika ia terdesak dalam sebuah insiden di sekolahnya. Memaksanya untuk menelan jari Sukuna, langkah yang tak terhindarkan untuk bertahan hidup.

Keistimewaan Yuji terletak pada ketangguhannya. Meskipun telah memakan jari yang mematikan itu, ia berhasil menjaga kontrol atas dirinya sendiri. Bahkan, ia mampu menekan kesadaran Sukuna, membuatnya lebih mirip penjara bagi raja kutukan itu sendiri.

Megumi Fushiguro: Penerima Takdir yang Berat

Megumi adalah seorang yang disadari oleh Sukuna akan potensinya. Maka tak heran, ketika waktu yang tepat tiba, Sukuna mengarahkan matanya ke arah Megumi. Dengan kejam, Sukuna mencabut jari Sukuna yang satu lagi dan memasukkannya ke dalam mulut Megumi, mengubah hidupnya selamanya.

Namun, nasib Megumi tak seberuntung Yuji. Ketidakmampuannya untuk menahan kekuatan Sukuna membuatnya terpuruk dalam kegelapan. Ditambah dengan ritual pemandian dan tragedi yang melanda kehidupannya, Megumi harus menghadapi cobaan yang lebih berat.

Yuta Okkotsu: Peniru Berbakat dengan Harga yang Tinggi

Yuta adalah contoh yang unik di antara ketiganya. Ketika Sukuna mencari jari terakhirnya, ia menemukannya dalam bentuk Yuta. Pemuda ini, dengan keberanian dan ketajaman yang tak terbantahkan, berhasil meniru teknik Cleave milik Sukuna setelah memakan salah satu jari raja kutukan itu.

Namun, keberanian Yuta juga membawa konsekuensi besar. Tindakannya membuat Sukuna terpaksa menerima konsekuensi yang tidak terduga, bahkan sampai pada titik harus memakan mumi sebagai gantinya.