Wako Palu: Pasar Ramadhan sebagai Upaya Pemberdayaan UMKM

waktu baca 2 menit
Wako Palu: Pasar Ramadhan bentuk pemberdayaan UMKM

Wako Palu: Pasar Ramadhan sebagai Upaya Pemberdayaan UMKM

Sulawesitoday – Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid menegaskan bahwa penyelenggaraan pasar Ramadhan tahun 1445 Hijriah oleh Pemerintah Kota Palu bertujuan untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan pendapatan mereka.

Hadianto menyatakan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pendapatan pelaku UMKM dengan menyediakan tempat terpusat sehingga mereka dapat lebih produktif dan mampu meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.”

Momentum bulan Ramadhan, selain menjadi bulan ibadah bagi umat Islam, juga dimanfaatkan oleh UMKM untuk menjajakan berbagai jenis makanan ringan dan berat (takjil) guna menambah penghasilan keluarga mereka.

Wali Kota mengimbau agar para pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam pasar Ramadhan memperhatikan kualitas produk agar konsumen merasa puas dengan produk yang ditawarkan.

“Masyarakat antusias datang berbelanja takjil untuk berbuka puasa. Saya berharap situasi ini tetap konsisten hingga akhir Ramadhan nanti,” ujar Hadianto.

Pasar Ramadhan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melibatkan sekitar 125 UMKM. Mereka membayar retribusi sebesar Rp350 ribu per UMKM untuk sewa lapak/tenda selama kegiatan berlangsung mulai 12 Maret hingga 7 April 2024. Saat ini, dana yang terkumpul dari patungan UMKM mencapai Rp40 juta.

“Hal yang kami harapkan adalah agar para pelaku UMKM selalu menjaga kebersihan lingkungan setelah berjualan dan merapikan kembali lapaknya,” tambahnya.

Hadianto menekankan bahwa sektor UMKM merupakan salah satu penopang ketahanan ekonomi daerah, terbukti dengan kemampuan mereka bertahan di tengah pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus berupaya membantu meningkatkan pendapatan mereka melalui berbagai kegiatan.

“Momen bulan puasa juga dimanfaatkan untuk saling berbagi, dengan harapan terciptanya keharmonisan antar umat beragama. Kehadiran pasar Ramadhan tidak hanya menarik umat Islam untuk berbelanja, tetapi juga umat lainnya yang memanfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tutur Hadianto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *