Mamenchisaurus Sinocanadorum: Dinosaurus Leher Terpanjang yang Pernah Ada

Perbesar

Dinosaurus Mamenchisaurus Sinocanadorum – Pada zaman dinosaurus, ada dua jenis hewan berleher panjang yang menjadi primadona, yaitu titanosaurus dan sauropoda berleher panjang. Akan tetapi, baru-baru ini ditemukan spesies lain yang jauh lebih unggul dalam hal ukuran lehernya.

Spesies tersebut adalah sauropoda China bernama Mamenchisaurus sinocanadorum. Berdasarkan hasil analisis terbaru, dinosaurus ini memiliki leher terpanjang di antara semua hewan yang pernah ada.

Studi dinosaurus berukuran besar sebenarnya cukup sulit dilakukan, karena mereka biasanya hanya ditemukan dalam bagian-bagian tubuh tertentu, bukan dalam kondisi utuh.

Mamenchisaurus sinocanadorum sendiri hanya dikenal dari beberapa tulang leher dan tengkorak. Namun, berkat penelitian silsilah keluarga, tim peneliti internasional berhasil memperkirakan bentuk tubuh Mamenchisaurus sinocanadorum dengan lebih akurat.

Leher Mamenchisaurus sinocanadorum diperkirakan mencapai panjang 15,1 meter, menjadikannya sebagai dinosaurus berleher terpanjang dari semua sauropoda yang diketahui dan kemungkinan juga sebagai hewan terpanjang yang pernah hidup di Bumi.

“Meskipun semua sauropoda berukuran besar, namun leher yang sangat panjang seperti itu tidak muncul sekali saja dalam proses evolusi,” kata peneliti utama, Dr. Andrew J. Moore, seorang ahli paleontologi dari Stony Brook University, seperti dilansir dari IFLScience.

“Dengan panjang leher mencapai 15 meter, Mamenchisaurus sinocanadorum tampaknya memegang rekor sebagai hewan dengan leher terpanjang, setidaknya sampai ditemukan spesies lain yang memiliki leher lebih panjang,” tambahnya.

Kemampuan Mamenchisaurus sinocanadorum untuk mencapai sumber makanan yang tidak dapat dijangkau oleh spesies lain memungkinkan dinosaurus ini tumbuh besar dan kuat. Namun, menopang leher setinggi 15 meter hampir tidak mungkin tanpa adaptasi yang baik.

“Seperti semua sauropoda lainnya, Mamenchisaurus memiliki sistem pernapasan yang kompleks yang terdiri dari paru-paru dan banyak kantung udara seperti balon,” jelas Profesor Paul Barrett, Peneliti Merit dari Natural History Museum London.

Kantung-kantung udara tersebut adalah bentuk adaptasi unik dari dinosaurus ini yang disebut pneumatikitas serviks. (Rahman)

Baca juga lainnya: Rhodium, Logam Termahal Melebihi Emas