Apakah Propithecus candidus benar-benar primata terlangka kedua di dunia?

waktu baca 2 menit
Primata Terlangka di Dunia . foto: tangkap layar IFL.

Dimana lokasi tepat Primata Arboreal ditemukan di Hutan Madagaskar?

Sulawesitoday – Ilmuwan dari Pusat Penelitian Primata Nasional Madagaskar berhasil mengabadikan gambar langka dari Propithecus candidus, primata terlangka kedua di dunia, yang sedang bermain riang di pepohonan hutan hujan Madagaskar.

Daily Mail melaporkan bahwa ini merupakan momen langka, di mana primata ini tertangkap kamera dalam keadaan liar setelah lebih dari satu dekade.

Propithecus candidus, yang juga dikenal sebagai maki berbulu putih, merupakan spesies lemur yang sangat langka dan hanya ditemukan di hutan hujan timur laut Madagaskar.

Ancaman kepunahannya datang dari kehilangan habitat, perburuan, dan perdagangan ilegal. Kabar baiknya, penangkapan gambar ini memberikan harapan baru bagi upaya pelestarian spesies ini.

Para ilmuwan berharap bahwa gambar-gambar ini akan menjadi kunci untuk memahami perilaku dan ekologi primata ini, yang pada gilirannya dapat membantu mengembangkan strategi konservasi yang lebih efektif.

Propithecus candidus, yang merupakan primata arboreal, menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan dan memiliki pola makan omnivora, mencakup buah-buahan, daun, bunga, dan serangga.

Spesies ini memiliki bulu putih panjang yang meliputi seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya, serta ekor panjang yang membantu dalam pergerakan di antara pepohonan.

Ilmuwan menduga populasi Propithecus candidus di alam liar mungkin kurang dari 1.000 individu. Upaya konservasi telah dilakukan dengan menetapkan kawasan lindung di hutan hujan Madagaskar, sambil juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan lemur ini.

Penemuan ini memberikan dorongan positif bagi para ilmuwan dan pelestari alam, sembari memperlihatkan keindahan dan keunikan dari kehidupan liar primata terlangka ini di habitat aslinya.

Baca juga:Kenapa gesper emas 1.500 tahun jadi bukti kekuasaan Khan Agung Kazakhstan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *