GIF-banner-2024

Jejak Sejarah Antraks: Penyakit Kuno yang Diduga Berasal dari Mesir

waktu baca 3 menit
Jejak Sejarah Antraks - Kembali terjadi kasus penyebaran antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, yang menyebabkan satu orang meninggal dan lebih dari 80 orang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis. Sejarah mencatat bahwa penyakit antraks telah ditemukan sejak zaman Alkitab hingga masa modern.

Jejak Sejarah Antraks – Kembali terjadi kasus penyebaran antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, yang menyebabkan satu orang meninggal dan lebih dari 80 orang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis. Sejarah mencatat bahwa penyakit antraks telah ditemukan sejak zaman Alkitab hingga masa modern.

Dilansir dari CDC, selama sejarah, banyak penyakit yang memiliki gejala serupa dengan antraks. Meskipun laporan-laporan awal tentang penyakit ini tidak dapat dipastikan, para peneliti percaya bahwa penyakit yang ada pada masa lalu kemungkinan besar merupakan antraks.

Antraks adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini telah mewabah sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, dari mana sebenarnya asal-usul penyakit antraks?

Catatan sejarah menyebutkan bahwa diperkirakan antraks berasal dari Mesir dan Mesopotamia. Banyak ahli beranggapan bahwa pada masa Musa, selama sepuluh wabah yang melanda Mesir, antraks mungkin telah menjadi penyebab wabah kelima.

Dalam catatan sejarah Mesir, wabah tersebut digambarkan sebagai penyakit yang menyerang hewan seperti kuda, sapi, domba, unta, dan lembu. Sementara itu, peradaban Yunani dan Romawi Kuno memiliki pemahaman yang baik tentang penyakit antraks. Penyakit ini dijelaskan dalam banyak catatan kuno oleh para cendekiawan terkemuka pada masa itu.

Salah satunya adalah catatan tentang penyakit antraks yang digambarkan oleh Homer dalam The Iliad, yang ditulis sekitar tahun 700 SM. Para ahli juga percaya bahwa deskripsi penyakit antraks yang ditemukan dalam puisi-puisi karya Virgil, yang hidup pada tahun 70-19 SM, memiliki keterkaitan dengan penyakit ini. Bahkan, beberapa ahli menduga bahwa antraks kemungkinan berperan dalam sejarah runtuhnya Kekaisaran Romawi.

Dikutip dari Britannica, antraks adalah salah satu penyakit tertua yang dicatat dalam sejarah peradaban manusia. Penyakit ini telah dijelaskan dalam Alkitab dan banyak tulisan klasik Yunani dan Romawi Kuno.

Selain itu, banyak penulis dari Abad Pertengahan hingga modern mencatat bahwa wabah antraks merupakan epidemi penyakit yang paling mengerikan yang pernah tercatat. Pada abad ke-16 hingga ke-18, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis menyebar ke seluruh bagian selatan Eropa, menginfeksi banyak orang dan hewan serta menyebabkan kematian yang fatal.

Faktor penyebab penyakit ini kemudian diidentifikasi oleh ahli biologi Perancis, Casimir-Joseph Davaine pada tahun 1863, dan oleh ahli bakteriologi dan ilmuwan Jerman, Robert Koch, yang mengisolasi organisme ini dalam kultur murni pada tahun 1876.

Robert Koch kemudian dikenal sebagai ilmuwan penemu bakteri penyebab antraks, Bacillus anthracis, sebagaimana dikutip dari CNN. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa bakteri antraks dapat membentuk spora dan bertahan hidup dalam jangka waktu yang sangat lama dalam berbagai kondisi lingkungan.

Baca juga: Penguin Terkecil di Selandia Baru: Misteri Keajaiban dari Temuan Fosil

Jejak Sejarah Antraks - Kembali terjadi kasus penyebaran antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, yang menyebabkan satu orang meninggal dan lebih dari 80 orang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis. Sejarah mencatat bahwa penyakit antraks telah ditemukan sejak zaman Alkitab hingga masa modern.
Jejak Sejarah Antraks – Kembali terjadi kasus penyebaran antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, yang menyebabkan satu orang meninggal dan lebih dari 80 orang terinfeksi bakteri Bacillus anthracis. Sejarah mencatat bahwa penyakit antraks telah ditemukan sejak zaman Alkitab hingga masa modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *