GIF-banner-2024

Optimasi penanganan, DLH Parimo angkut 12 ton sampah per hari

waktu baca 2 menit
Optimasi penanganan, DLH Parimo angkut 12 ton sampah per hariDalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah telah mengambil langkah proaktif dalam mengelola sampah di wilayahnya.

Optimasi penanganan, DLH Parimo angkut 12 ton sampah per hari

Dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah telah mengambil langkah proaktif dalam mengelola sampah di wilayahnya.

Salah satu indikator keberhasilan mereka adalah capaian rata-rata angkutan sampah harian sebesar 12 ton, yang menjadi bukti komitmen mereka terhadap kebersihan dan lingkungan.

“Sampah yang terangkut telah tercatat secara akurat dalam sistem mereka. Hal ini tak lepas dari adanya alat timbang di tempat pembuangan akhir (TPA), yang memungkinkan pengukuran yang presisi,” ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Parimo, Mispa H Tamabonto, Rabu 25 Oktober 2023.

Pencatatan yang tepat ini kata dia adalah salah satu langkah penting dalam memantau dan meningkatkan kualitas penanganan sampah di daerah ini.

Meskipun sarana dan prasarana yang tersedia terbatas, Pemda Parimo tetap optimis dalam mengoptimalkan kinerja peralatan yang mereka miliki. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan armada kebersihan yang hanya mencapai enam unit.

Meski demikian, mereka tidak memandang hal ini sebagai penghambat dalam menjalankan tugas kebersihan.

“Pemda sedang berupaya memaksimalkan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan kebersihan warga,” sebutnya.

Optimisme mereka dalam menghadapi keterbatasan ini mencerminkan komitmen yang kuat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warga Parimo.

Sebagai pengakuan atas upaya mereka, Parimo saat ini masuk dalam nominasi penilaian Adipura tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama dengan tiga daerah lain di Sulawesi Tengah, yaitu Kota Palu, Kabupaten Banggai, dan Morowali.

Proses penilaian Adipura memerlukan pembenahan dan peningkatan di berbagai aspek lingkungan yang menjadi objek penilaian, termasuk kebersihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), pasar, objek wisata, ruang terbuka hijau (RTH), dan fasilitas umum lainnya.

Mispa H Tamabonto menjelaskan pelaporan administrasi pengelolaan sampah di Parimo dinilai baik dari Kementerian teknis terkait. Hal ini memberikan peluang bagi daerah ini untuk memperjuangkan penghargaan Adipura.

Namun, ia menekankan bahwa penanganan kebersihan bukan hanya terkait dengan kepentingan Adipura semata. Lebih dari itu, hal ini merupakan bagian dari upaya pembangunan jangka panjang.

“Adipura hanya sebagai alat instrumen mengukur kebersihan daerah dari Pemerintah Pusat. Esensi sebenarnya adalah membangun tanah air yang nyaman dan aman bagi warganya,” ucapnya.

Ini menggarisbawahi fakta kebersihan lingkungan adalah landasan bagi pembangunan berkelanjutan yang bertujuan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh warga Parimo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *