GIF-banner-2024

Pemda Parigi Moutong ajak warga wujudkan Adipura: Bersama menuju kabupaten bebas sampah

waktu baca 2 menit
Pemda Parigi Moutong ajak warga wujudkan Adipura: Bersama menuju kabupaten bebas sampahPemerintah daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah mengambil langkah proaktif untuk mewujudkan prestisiusnya penghargaan Adipura dengan melibatkan warga dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Adipura adalah instrumen penilaian dari Pemerintah Pusat yang digunakan untuk menilai tata kelola kebersihan lingkungan di daerah, dan ini menjadi tujuan yang kuat bagi Parigi Moutong.

Pemda Parigi Moutong ajak warga wujudkan Adipura: Bersama menuju kabupaten bebas sampah

Pemerintah daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, telah mengambil langkah proaktif untuk mewujudkan prestisiusnya penghargaan Adipura dengan melibatkan warga dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Adipura adalah instrumen penilaian dari Pemerintah Pusat yang digunakan untuk menilai tata kelola kebersihan lingkungan di daerah, dan ini menjadi tujuan yang kuat bagi Parigi Moutong.

“Adipura adalah ukuran penting dalam upaya menciptakan kabupaten bebas sampah. Hal ini ditekankan oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari visi mereka untuk mencapai prestasi ini,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parigi Moutong, Siti Maryam Tagunu, beberapa waktu lalu.

Parigi Moutong, bersama dengan tiga daerah lainnya, yaitu Kota Palu, kabupaten Banggai, dan Morowali, telah masuk dalam nominasi Adipura tahun 2023 dan saat ini sedang dalam proses penilaian oleh tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam penilaian Adipura, beberapa kriteria menjadi fokus, termasuk pengelolaan sampah terpadu dari pengangkutan hingga pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kebersihan pasar, tempat wisata, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan fasilitas umum lainnya.

“Penting untuk dicatat, masuknya Parigi Moutong dalam nominasi Adipura menandakan laporan administrasi pengelolaan sampah di daerah ini dinilai sangat baik dari Kementerian teknis terkait,” sebutnya.

Dalam upaya mencapai Adipura, Pemda Parigi Moutong telah mempersiapkan infrastruktur pendukung, termasuk jembatan timbang sampah, yang memungkinkan pencatatan yang sangat rinci terkait jumlah sampah yang diangkut ke TPA.

Data ini kemudian dilaporkan kepada KLHK sebagai bukti komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, Kepala DLH, Siti Maryam Tagunu, menjelaskan bahwa sistem pengelolaan TPA Parigi Moutong telah mendapat penilaian sangat baik dari KLHK karena lokasinya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap, tidak ada lalat, dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan sejuk.

Namun, pemerintah setempat tetap berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan pada infrastruktur pendukung, termasuk perbaikan saluran dan pembuatan sel atau blok di sekitar TPA.

Saat ini, Parigi Moutong menggunakan pola pengelolaan sanitary landfill, yang merupakan metode pengelolaan sampah menggunakan area tanah yang terbuka dan luas, yang dianggap sangat efektif untuk meminimalisir dampak lingkungan.

Kepala DLH juga menggarisbawahi bahwa pencapaian status Adipura untuk Parigi Moutong membutuhkan dukungan dari semua pihak, karena Adipura adalah instrumen penting dalam menciptakan tata kelola kebersihan yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, Parigi Moutong berusaha keras untuk menjadi kabupaten bebas sampah yang menjadi kebanggaan mereka.

Baca juga: Warga Adukan Pengrusakan Manggrove di Toboli, Ini Respon DLH Parimo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *