GIF-banner-2024

POSS Untad: Peluang Baru bagi Akademisi Raih Keuntungan Ekonomi dari Karya Inovatif

waktu baca 2 menit
Foto: Kegiatan program Patent One Stop Service (POSS) perdana bagi kalangan akademisi, kerjasama Kemenkumham Sulteng dan DJKI, di Universitas Tadulako (Untad) Kota Palu, Kamis 25 April 2024. (Muhammad Aqil Azizi)

POSS Untad: Peluang Baru bagi Akademisi Raih Keuntungan Ekonomi dari Karya Inovatif

Sulawesitoday – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar program Patent One Stop Service (POSS) perdana bagi kalangan akademisi di Universitas Tadulako (Untad), Palu, Kamis 25 April 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para dosen dan peneliti Untad dalam mendaftarkan hak paten atas penemuan mereka. Melalui POSS, para akademisi dapat menyelesaikan seluruh tahapan permohonan, publikasi, penyelesaian substantif oleh DJKI, surat pemberian paten hingga pencetakan sertifikat paten.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, menyampaikan bahwa POSS merupakan salah satu upaya Kemenkumham untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat, khususnya para akademisi, dalam memanfaatkan sistem kekayaan intelektual.

“Kami ingin mendorong para akademisi untuk lebih aktif dalam berinovasi dan menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan salah satu cara untuk melindungi hak atas karya mereka adalah dengan mendaftarkan hak paten,” ujar Hermansyah.

Paten memberikan perlindungan hukum kepada penemu atas karyanya selama 20 tahun. Dengan memiliki hak paten, penemu dapat memperoleh manfaat ekonomi dari karyanya.

“Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan kepada penemu atas hasil penemuannya. Paten memberikan perlindungan hukum kepada penemu atas karyanya selama 20 tahun. Dengan memiliki hak paten, penemu dapat memperoleh manfaat ekonomi dari karyanya,” jelas Rifan Fikri, ketua tim DJKI Pemeriksa Paten Madya.

Kegiatan POSS disambut baik oleh para akademisi Untad. Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfud Masuuri, M.Sc., menyampaikan bahwa POSS akan mendorong para akademisi Untad untuk lebih aktif dalam mendaftarkan hak paten atas penemuan-penemuan mereka.

“Dengan adanya POSS ini, proses pendaftaran hak paten menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini tentu akan mendorong kami untuk lebih aktif dalam mendaftarkan hak paten atas penemuan-penemuan kami,” ujar Mahfud.

POSS Untad diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para akademisi untuk meraih keuntungan ekonomi dari karya inovatif mereka. Dengan memiliki hak paten, para akademisi dapat menjalin kerjasama dengan industri untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk inovatif mereka.

“POSS ini merupakan peluang baru bagi para akademisi Untad untuk meraih keuntungan ekonomi dari karya inovatif mereka. Saya harap para akademisi Untad dapat memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Mahfud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *