GIF-banner-2024

Disdikbud Parigi Moutong temukan kesenjangan data anak putus sekolah

waktu baca 2 menit
Disdikbud Parigi Moutong temukan kesenjangan data anak putus sekolah. Foto: illustrasi.

Sulawesitoday – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi, menemukan kesenjangan data yang signifikan terkait jumlah anak putus sekolah.

Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar, Ibrahim, mengungkapkan bahwa temuan ini muncul setelah pihaknya melakukan pengecekan di desa-desa sekitar.

Ibrahim menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong usia sekolah yang putus sekolah mencapai 17 ribu jiwa.

Namun, setelah Dikbud turun ke lapangan pada tahun 2023, ternyata angka tersebut tidak sepenuhnya akurat.

“Setelah Dikbud turun ke Desa tahun 2023, ternyata jumlah anak putus sekolah bukan 17 ribu. Jadi 17 ribu itu, ada yang sudah meninggal, ada yang sudah lansia, pindah domisili, bahkan ada yang tercatat belum masuk di usia sekolah,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa kesenjangan terjadi karena BPS kemungkinan masih menggunakan data lama atau data pada sensus beberapa tahun lalu, yang tidak lagi terupdate.

Meskipun begitu, Ibrahim menegaskan bahwa kekurangan anggaran tidak menjadi kendala dalam upaya menuntaskan anak putus sekolah di daerah tersebut.

“Target kami itu sebenarnya tidak terlalu signifikan. Pastinya, target disesuaikan dengan jumlah anggaran yang kita miliki. Soal anggaran minim tidak menjadi kendala, yang pasti setiap tahun itu ada tetap ada kita tuntaskan,” tandasnya.

Dikbud Parigi Moutong memastikan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menurunkan angka putus sekolah di daerah tersebut.

Selain fokus pada pendidikan formal, mereka juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan kesetaraan atau non formal.

“Jadi, itu upaya Dinas Pendidikan untuk menekan angka putus sekolah di daerah ini,” ujarnya.

Dengan temuan ini, Disdikbud Parigi Moutong berencana untuk menyeminarkan data yang lebih akurat guna meningkatkan efektivitas program penanganan anak putus sekolah di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *