GIF-banner-2024

Hidup prihatin pasangan Lansia di Bogor dapat atensi Kemensos

waktu baca 3 menit
Hidup prihatin pasangan Lansia di Bogor dapat atensi Kemensos. Foto: tangkap layar Kemensos.

Sulawesitoday – Susahnya kehidupan dari pasangan Lanjut usia (Lansia) di Bogor belum lama ini mendapatkan perhatian dari Kemensos.

Ceritanya, sang suami Somad pada lima bulan akhir akhir ini mengidap katarak akut yang mengganggu kondisi kesehatannya.

Ia pun juga ternyata terkena penyakit Tuberculosis atau TBC yang sudah diidap semenjak umur 15 tahun.

Akibatnya, Somad tidak bisa melakukan kegiatan rutinitas sehari hari layaknya aktivitas normal warga lainnya.

Kondisi Somad sebagai kepala keluarga semakin berat terasa karena sang istri Ny. Sani juga sering sakit.

Ny. Sani mengalami vertigo kambuhan sehingga memaksanya lebih sering beristirahat di tempat tidur.

Yang membuat sedih, penghasilan Somad sebagai penjual kue tradisional sehari -hari di Bogor terhitung minim.

Ia tidak bisa mengobati penyakit istrinya, bahkan untuk penyakitnya sendiri.

Ditambah lagi dengan adanya biaya tambahan yang mesti dipikirkan yaitu biaya sekolah cucunya berusia 16 tahun yang sementara mengenyam penddidikan di SMK.

Kemensos bantu lansia tingkatkan kualitas hidup

Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan dan respon cepat terhadap kondisi sulit yang dihadapi Lansia di Bogor.

Pada Selasa, 23 Januari 2024, Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia dan Sentra Galih Pakuan Bogor menangani secara komprehensif kasus Somad (70) dan istrinya Ny Sani (70).

Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kemensos, Supomo, menyampaikan bahwa penanganan dilakukan berdasarkan hasil asesmen komprehensif terhadap Pasangan Lansia tersebut.

Somad dan Ny Sani, warga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, tengah menghadapi berbagai penyakit dan masalah ekonomi keluarga.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka, Kemensos membawa pasangan Lansia tersebut untuk menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Bogor selama 5 hari.

Kemensos turut membiayai operasional selama perawatan serta pembelian obat-obatan yang tidak ditanggung oleh BPJS. Ny Sani juga diberikan alat bantu tongkat kaki 3 untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Selain aspek kesehatan, Kemensos memberikan bantuan ATENSI yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, peralatan masak, dan perbaikan rumah bagi keluarga Somad.

Pemerintah juga memberikan bantuan usaha dalam bentuk bahan dan peralatan untuk mendukung usaha Somad dalam membuat kue tradisional.

Usaha harian Somad sempat terhambat akibat kekurangan modal dan kondisi kesehatannya yang buruk.

Dalam mendukung pendidikan, Kemensos memberikan bantuan untuk membayar biaya SPP, uang pangkal, dan biaya ujian yang sempat menunggak.

Selain itu, pihak Kemensos berkoordinasi dengan sekolah untuk memberikan keringanan kepada Agung, anak dari pasangan Lansia tersebut, dan memastikan agar Agung tidak putus sekolah.

Pekerja Sosial Ahli Madya Sentra Galih Pakuan Kemensos, Sutrisno, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kesehatan Somad dan Ny Sani, terutama dalam terapi obat TBC.

Pemantauan ini dilakukan bersama Puskesmas Laladon dan pendamping lansia. Setelah sembuh dari TBC, Somad akan menjalani operasi katarak untuk memulihkan penglihatannya.

Bantuan dan perhatian dari Kemensos diharapkan dapat memberikan solusi holistik bagi Lansia di Bogor yang menghadapi kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *