Fenomena Monyet Tertangkap Kamera Makan Anaknya: Penemuan Menarik di Dunia Primata

Perbesar

Fenomena Monyet Tertangkap Kamera Makan Anaknya – Kejadian mengejutkan terjadi ketika sebuah rekaman kamera memperlihatkan seorang monyet yang menggendong bayinya yang sudah meninggal. Namun, apa yang terjadi selanjutnya sungguh membingungkan.

Monyet betina tersebut terlihat memakan bayi yang telah mati. Perilaku kanibalisme ini merupakan kejadian langka yang jarang terjadi pada primata.

Meskipun demikian, perilaku kanibalisme yang tidak biasa ini mungkin memiliki manfaat evolusioner yang memengaruhi peluang reproduksi individu di masa mendatang.

Dilansir dari IFL Science pada Selasa, 4 Juli 2023, seekor monyet drill betina (Mandrillus leucophaeus) yang terancam punah dan kurang dipelajari telah melahirkan seekor bayi jantan di Taman Safari Dvur Králové di Republik Ceko pada 24 Agustus 2020.

Sayangnya, bayi monyet tersebut terlihat tidak sehat, dan delapan hari kemudian, pengamat menyadari bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya. Awalnya, sang induk masih menggendong mayat bayi dan berinteraksi dengannya seakan-akan bayi itu masih hidup.

Demikian pula, monyet-monyet lainnya juga mencoba berhubungan dengan bayi yang sudah mati dengan menatap matanya.

Dua hari setelah kematian bayi tersebut, perilaku kanibalisme ditunjukkan oleh induk monyet. Ia mulai memakan mayat bayinya, hingga akhirnya penjaga kebun binatang mengambil mayat tersebut.

Menariknya, tidak ada monyet lain yang memakan sisa-sisa tersebut. Perilaku kanibalisme hewan ini, meskipun mengerikan, memberikan informasi penting mengenai perilaku binatang.

Studi tentang fenomena kematian pada hewan non-manusia merupakan bagian dari apa yang disebut “thanatology komparatif,” yang mengkaji berbagai respons terhadap kematian.

Dalam kasus ini, nasib bayi monyet dan induknya terekam oleh para peneliti yang sedang mempelajari kelompok monyet drill saat itu.

“Ini adalah laporan pertama tentang post-mortem dan kanibalisme bayi dalam kelompok monyet drill,” tulis tim peneliti. Peneliti-peneliti tersebut kemudian menerbitkan hasil pengamatan mereka dalam sebuah makalah baru.

Makalah tersebut mencakup video yang menunjukkan induk monyet bernama Kumasi menggendong dan merawat bayinya, serta monyet-monyet lain yang mencoba berinteraksi dengannya.

Tim peneliti juga menyoroti perubahan perilaku induk monyet yang akhirnya memakan mayat bayinya. Meskipun motivasi di balik perilaku ini belum jelas, ada kemungkinan bahwa Kumasi mengalami kesedihan atas kehilangan tersebut.

Namun, para peneliti juga menganggap mungkin bahwa induk monyet tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi atau sedang dalam keadaan menyangkal.

Selama fase yang mereka sebut sebagai “fase post-mortem,” Kumasi dan anggota kelompok lainnya berusaha menatap mata bayi. Sementara itu, Kumasi juga berusaha menjauhkan tubuh bayi dari pejantan.

Setelah beberapa hari, Kumasi mulai menjadi lebih agresif dan membuang tubuh bayinya di sekitar kandang sebelum akhirnya memakan tubuh tersebut dalam fase “kanibalisme post-mortem”. Perilaku kanibalisme pada hewan ini mungkin juga memiliki manfaat bagi induknya.

“Kanibalisme tampak sebagai sifat evolusi adaptif untuk memulihkan energi setelah masa kehamilan dan melahirkan sehingga akan meningkatkan keberhasilan reproduksi induk,” jelas Elisabetta Palagi, seorang ahli biologi primata dari Universitas Pisa, Italia.

Tidak adanya pembagian mayat dengan anggota kelompok lain juga mendukung hipotesis tentang manfaat gizi yang dapat diperoleh dari perilaku kanibalisme ini.

Meskipun peneliti belum dapat menyimpulkan motivasi atau manfaat potensial dari perilaku kanibalisme pada monyet drill ini, publikasi peristiwa ini dianggap penting untuk evaluasi kuantitatif dan kualitatif dari berbagai perilaku post-mortem yang dilaporkan.

Studi mengenai kanibalisme yang ditemukan pada primata ini telah dipublikasikan dalam jurnal Primates, memberikan pemahaman lebih lanjut tentang perilaku unik dan evolusi primata.

Baca juga: Bagaimana Penampakan Manusia Hobbit Asal Flores?