Penemuan Terbaru: Racun Mematikan pada Siput Kerucut

waktu baca 2 menit
Penemuan Racun Mematikan Siput Kerucut - Siput kerucut, atau dikenal juga dengan nama Conus magus, baru-baru ini mengungkapkan keberadaan racun jenis baru yang sangat mematikan. Para peneliti dari University of Queensland telah mengungkap penemuan ini yang memiliki potensi besar untuk pengembangan obat di masa depan.

Penemuan Racun Mematikan Siput Kerucut – Siput kerucut, atau dikenal juga dengan nama Conus magus, baru-baru ini mengungkapkan keberadaan racun jenis baru yang sangat mematikan. Para peneliti dari University of Queensland telah mengungkap penemuan ini yang memiliki potensi besar untuk pengembangan obat di masa depan.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, Profesor Richard Lewis, Dr. Aymeric Rogalski, dan Dr. Himaya Siddhihalu Wickrama Hewage dari Institut Biosains Molekuler University of Queensland telah mempelajari racun sebagai obat selama beberapa waktu.

Penelitian ini menemukan perbedaan signifikan dalam siklus hidup siput kerucut, Conus magus, yang merupakan spesies laut karnivora kecil. Lewis menjelaskan bahwa ada variasi dalam pola makan, perilaku, dan tingkat toksisitas pada siput kerucut ini.

“Siput remaja menggunakan campuran racun yang berbeda dari siput dewasa untuk membunuh mangsanya,” ungkap Lewis.

Racun baru pada siput kerucut ini terdiri dari kelompok molekul yang kaya dan masih belum sepenuhnya dieksplorasi. Penemuan ini memberikan petunjuk bagi penelitian yang berpotensi dalam pengembangan obat-obatan.

“Keberhasilan kami dalam pengembangan molekul racun sejauh ini terutama berfokus pada pengembangan obat penghilang nyeri, tetapi berdasarkan sifat farmakologisnya, kami akan mengeksplorasi potensi molekul ini dalam pengobatan kelas penyakit tertentu,” tambah Lewis.

Selain itu, peneliti terkejut ketika menemukan bahwa siput kerucut remaja tidak memakan ikan seperti spesies dewasa.

“Siput kerucut muda hanya memakan cacing polychaete, yang mereka tangkap menggunakan teknik berburu khusus yang disebut ‘menyengat dan menguntit’,” ungkap Lewis.

Penelitian tentang racun siput kerucut telah lama dilakukan oleh para peneliti di seluruh dunia terkait dengan siput dewasa dan racun mematikannya. Namun, sedikit yang diketahui tentang tahap awal kehidupan siput kerucut ini karena telur, larva, dan anakannya sulit ditemukan dan sulit dipelihara dalam akuarium.

Dalam studi doktoralnya, Dr. Rogalski berhasil mengatasi tantangan ini dengan melakukan penelitian akuakultur yang rumit untuk mempelajari pola makan dan tahap kehidupan siput ini.

Kini, para peneliti berhasil menciptakan sistem berkelanjutan yang memungkinkan pengamatan lebih lanjut terhadap siput kerucut dalam lingkungan terkendali, sehingga penelitian tentang siklus hidup dan racun siput kerucut dapat dilakukan secara lebih mendalam.

Baca juga: Pakai Alumunium Foil untuk Memasak, Apakah Berbahaya?

Penemuan Racun Mematikan Siput Kerucut - Siput kerucut, atau dikenal juga dengan nama Conus magus, baru-baru ini mengungkapkan keberadaan racun jenis baru yang sangat mematikan. Para peneliti dari University of Queensland telah mengungkap penemuan ini yang memiliki potensi besar untuk pengembangan obat di masa depan.
Penemuan Racun Mematikan Siput Kerucut – Siput kerucut, atau dikenal juga dengan nama Conus magus, baru-baru ini mengungkapkan keberadaan racun jenis baru yang sangat mematikan. Para peneliti dari University of Queensland telah mengungkap penemuan ini yang memiliki potensi besar untuk pengembangan obat di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *