Sulawesitoday Portal berita dan artikel menarik: Informasi, Inspirasi dan Sumber Fakta dalam Genggamanmu
Rahasia Berlian yang Dimuntahkan Bumi Saat Superbenua Pecah
Rahasia Berlian yang Dimuntahkan Bumi Saat Superbenua Pecah – Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Inggris telah mengungkap bahwa munculnya berlian sebenarnya terjadi saat Bumi mengalami pecahan dalam superbenua. Berlian-belian ini bukan berasal dari dalam bumi secara perlahan, melainkan dimuntahkan dalam letusan gunung berapi yang eksplosif.
Penemuan ini, seperti yang dilansir oleh Live Science Rabu 23 Agustus 2023), mengungkapkan pola menarik yang menghubungkan munculnya berlian dengan peristiwa superbenua yang terpecah.
Berlian, yang terbentuk jauh di dalam kerak Bumi, sekitar 150 kilometer di dalamnya, diangkat dengan cepat ke permukaan oleh letusan gunung berapi khusus yang disebut kimberlite. Dalam kata-kata Thomas Gernon, seorang profesor ilmu bumi dan iklim dari University of Southampton, Inggris, kimberlite ini “meluncur” ke atas dengan kecepatan mencapai 8 hingga 133 kilometer per jam.
Menariknya, letusan kimberlite yang mengakibatkan berlian sampai ke permukaan Bumi paling sering terjadi ketika lempeng tektonik Bumi tengah menjalani perubahan besar.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa pola munculnya berlian lebih cenderung terjadi di tengah-tengah benua, bukan di tepi perpecahan lempeng tektonik. Gernon menjelaskan bahwa “berlian telah berada di dasar benua selama ratusan juta atau bahkan miliaran tahun.”
Dengan demikian, untuk membawa berlian ke permukaan, diperlukan stimulus yang sangat kuat dan mendadak, yang dihasilkan oleh letusan yang sangat eksplosif.
Dalam upaya untuk memahami pola munculnya berlian ini, Gernon dan timnya melakukan penelitian yang melibatkan korelasi antara usia kimberlite dan tingkat perpecahan lempeng tektonik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 500 juta tahun terakhir, terdapat pola yang menunjukkan lempeng Bumi terpisah, diikuti dengan interval 22 hingga 30 juta tahun di mana letusan kimberlite mencapai puncaknya.
Melalui pendekatan pemodelan komputer dari kerak dalam dan mantel atas, penelitian ini mengungkapkan bahwa saat lempeng tektonik saling tarik-menarik, kerak benua menjadi lebih tipis.
Temuan ini membuka pintu bagi pemahaman lebih mendalam tentang geologi dinamis Bumi dan peran besar letusan eksplosif dalam membentuk dan mengangkat mineral berharga seperti berlian ke permukaan yang kita kenal.
Baca juga: Sukses, Babak Kualifikasi Bola Voli PON XXI Aceh – Medan 2024
